BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan termasuk
hewan bertulang belakang ( vertebrata ) , bernafas dengan insang, habitat
berada pada perairan . Ikan bergerak dan menjaga keseimbangan tubuhnya dengan
menggunakan sirip – sirip . Morfologi ikan ada bermacam – macam, tetapi
morfologi dasar adalah terdiri dari badan, kepala, dan juga ekor. ( Anonymous ,
2009 ).
Vertebrata merupakan subfilum dari filum Chordata. Chordata
meliputi hewan-hewan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Memiliki notokord, yaitu kerangka berbentuk batangan keras tetapi lentur.Notokord terletak di antara saluran pencernaan dan tali saraf, memanjang sepanjang tubuh membentuk sumbu kerangka. Memiliki tali saraf tunggal, berlubang terletak dorsal terhadap notokord, dan memiliki ujung anterior yang membesar berupa otak.
- Memiliki ekor yang memanjang ke arah posterior terhadap anus. Memiliki celah faring
Filum Chordata terdiri dari tiga subfilum, yaitu Urochordata,
Cephalochordata, dan vertebrata.Urochordata dan Cephalochordata tergolong invertebrata.
Osteichthyes atau ikan bertulang
sejati, terdiri atas kurang lebih 25000 spesies dan merupakan vertebrata yang
paling sukses, dan yang berkembang menjadi vertebrata darat atau tetrapoda.
Mereka muncul pada periode Silur, diduga sebagai ikan air tawar dan ikan laut
salah satunya ikan nila.
Pada ikan
Morfologi (bentuk luar) dari ikan ini dapat dilihat secara jelas dan dapat
dibedakan bagian-bagian tubuhnya. Secara historis, morfologi ikan merupakan
sumber utama informasi untuk studi taksonomi dan evolusi. Ada beberapa karakter
morfologi. Karakter ini biasanya dibagi menjadi dua kategori yaitu morfometrik
dan meristic.
1.2 Rumusan
Masalah
Dari pemaparan diatas, dapat diambil
beberapa rumusan masalah, yaitu :
1. Bagaimanakah deskripsi ikan nila ?
2. Bagaimanakah langkah kerja praktikum
?
3. Bagaimanakah hasil pengamatan
praktikum ?
1.3 Tujuan
Masalah
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Mengetahui deskripsi ikan nila
2. Mengetahui langkah kerja praktikum
3. Mengetahui hasil pengamatan
praktikum
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Ikan Nila
Ikan Nila atau Oreochromis niloticus termasuk jenis hewan vertebrata yang seluruh
badannya bersisik dan mempunyai gurat sisi. Ikan Nila termasuk dalam filum
Chordata yang berarti bertulang belakang atau kerangka tubuh (Dwisang, 2008).
Ikan Nila merupakan salah satu jenis
ikan yang dapat dibudidayakan di kolam dan memiliki nilai ekonomis yang cukup
penting. Potensi Ikan Nila sebagai Ikan Budidaya cukup besar, karena memiliki
kelebihan, yaitu :
Mudah berkembang biak di lingkungan budidaya
Dapat menerima makanan yang beragam
Toleransi terhadap kadar garam/salinitas tinggi
Pertumbuhannya Cepat
Menurut Dr. Trewavas (1982) klasifikasi lengkap Ikan Nila
adalah sebagi berikut :
Fillum
: chordate
Sub
Fillum : vertebrata
Kelas
: detoichtyas
Sub
Kelas : achanthoptarigi
Ordo
: parcomorphi
Sub
Ordo : parchokka
Family
: cichlidan
Genus
: oreochromis
Spesies
: niloticus sp
Nama Latin
:Oroechromis niloticus
Nama
Indonesia : Nila
(Ditetapkan Dirjen Perikanan 1972)
Daerah penyebaran : Afrika, Amerika,
Eropa, Asia (Santoso, 1962)
2.2 Morfologi dan Anatomi Ikan Nila
Kulit ikan berlendir terlindungi
oleh sisik stenoid yang berwarna hitam keabu- abuan di sebelah atas dekat sirip
punggung, berwarna bening dan agak kemerahan disebelah bawah dekat sirip dada
dan sirip perut. Kulit tersebut memiliki tekstur halus dan tipis seperti
selaput, berwarna hitam keabuan yang
menyerupai warna sisiknya.
Bagian kepala
yakni bagian dari ujung mulut terdepan hingga hingga ujung operkulum (tutup
insang) paling belakang. Adapun organ yang terdapat pada bagian kepala ini
antara lain adalah mulut, rahang, gigi, sungut, cekung hidung, mata, insang,
operkulum, otak, jantung, dan pada beberapa ikan terdapat alat pernapasan
tambahan.
Bagian badan
yakni dari ujung operkulum (tutup insang) paling belakang sampai pangkal awal
sirip belang atau sering dikenal dengan istilah sirip dubur. Organ yang
terdapat pada bagian ini antara lain adalah sirip punggung, sirip dada, sirip
perut, hati, limpa, empedu, lambung, usus, ginjal, gonad, gelembung renang.
Bagian ekor,
yakni bagian yang berada diantara pangkal awal sirip belakang/dubur sampai
dengan ujung terbelakang sirip ekor. Adapun yang ada pada bagian ini antara
lain adalah anus, sirip dubur, sirip ekor, dan pada ikan-ikan tertentu terdapat
scute dan finlet.
Ikan nila memiliki lubang hidung
eksternal yang salurannya tidak menembus rahang atas.Memiliki rahang yang
terdiri dari 1 tulang rahang atas dan 1 tulang rahang bawah yang bertulang
sejati. Ujung mulut (rostum) halus karena tidak terdapat gigi.Memiliki sepasang
tutup insang (operculum) di bagian kiri dan kanan yang masing-masing terdiri
dari 3 keping yaitu 1 keping tutup insang dekat mata, 1 keping tutup insang
atas, 1 keping tutup insang bawah.
Memiliki insang yang terdiri dari daun insang dan lengkung insang, yang
terdiri dari 3 buah filament daun insang, sisir insang, septum yang lebih
pendek dari filamennya. 2 buah pembuluh (aferen dan aferen).
Memiliki sirip yang terdiri dari sirip punggung berjari lemah berjumlah
16, sirip ekor berjari lemah berjumlah 19, sirip dada berpasangan yang berlobus
pada pangkal berjari lemah, sirip perut berpasangan tanpa lobus berjari lemah,
dan sirip anal berjari lemah.
BAB III
METODELOGI
3.1 Waktu
dan Tempat
Melaksanakan
praktikum pada Tanggal 15 Oktober 2012, bertempat dilaboraturium FKIP Biologi
Universitas ( PGRI ) Ronggolawe.
3.2 Alat
dan Bahan
Alat alat
yang digunakan dalam praktikum zoology vertebarata meliputi :
Ø Ikan nila
Ø Papan section set
Ø Penjepit
Ø Catter
Ø Lup / kaca pembesar
Ø Jarum pentul
Ø Kertas HVS, pena, kamera, penggaris
3.3 Langkah
Kerja
1)
Menyiapkan
alat alat yang akan digunakan penelitian
2)
Mengambil
preparat ( ikan nila ) yang akan diteliti
3)
Mengamati
bagian ikan nila kemudian mengambil gambar
4)
Membedah
tubuh ikan dan mengamati bagian anatomi
5)
Mengamati
organ tubuh ikan system pencernaan, system organ, system pernafasan, kemudian
mengambil gambar
6)
Memotong
bagian tubuh ikan untuk mengetahui struktur daging, kemudian mengambil gambar
7)
Mencatat
hasil pengamatan
3.4 Hasil
penelitian
3.4.1
Hasil gambar
Dari hasil pengamatan praktikum
hasil gambar yang diambil meliputi :
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Gambar 1. Bagian
badan ikan nila
|
|
|
Gambar 2. Bagian
kepala ikan nila
|
|
||||||
|
|||||||
Gambar 3. Organ
dalam ikan nila
|
|
||||||
|
|||||||
|
|||||||
Gambar 4. Organ
pencernaan ikan nila
3.4.2
Pembahasan
1.
Tubuh
Ikan Nila
a) Kepala
( Caput )
Kepala memiliki empat bagian yaitu:
1.
Rima oris (celah mulut), terapat pada ujung rostrum (moncong).
2.
Fovea nasalis; sepasang cekung hidung di dorsal mulut, sebagai tempat
berakhirnya fila olfactoria atau cabang terakhir nervus olfactorius.
3.
Organon visus; pada inspection bagian- bagian yang tampak dari luar antara
lain:
Sclera
Cornea, jernih dan
transparan, dengan latar belakang iris yang berwarna coklat kehitam- hitaman
Pupil, lubang yang
memungkinkan iris tampak dari luar, dibentuk oleh iris,
Bagian disekitar pupil
berwarna putih dibentuk oleh argentea.
b) Badan
( truncus )
1.
Epidermis (kulit luar); tipis, transparan dan licin karena menghasilkan mucus
atau getah bening.
2.
Squama; terdapat di bawah epidermis, tersusun sebagai susunan genting
dengann bagian belakang bebas, sehingga ada bagian sisik yang tertutup
oleh sisik lain.
3.
Linea lateralis (gurat sisi); merupakan suatu bangunan berupa garis memanjang
di sisi lateral truncus, mulai dari kepala sampai ke pangkal ekor.
4.
Dua buah lubang keluar (muara); anus merupakan muara saluran makanan sebagai
lubang pembuangan sisa-sisa makanan. Porus urogenitalis; merupakan muara
bersama dari saluran kelamin dan saluran kencing.
5. Ekor (cauda); pada bagian ekor terdapat sirip
ekor,yang mempunyai bentuk protocercal.
2. Apparatus
opercularis
Apparatus opercularis atau tutup
ingsang ada sepasang yaitu di kanan dan di kiri bagan belakang caput,
berbentuk setengah bulatan. Berfungsi sebagai pelindung insang.
3. Sisik
( squama )
Pada ikan terdapat empat macam
jenis squama,yaitu:
a.
Cycloid, misalnya pada Puntius javanicus. Squama tipe ini terbentuk dari
corium atau dermis.Bentuknya circuler.
b.
Ctenoid, misalnya pada Perca, bagian tepi luarnya mempunyai satu baris
atau lebih garis-garis sisir, sedangkan bagian tepi yang melekat mempunyai
tonjolan-tonjolan sehingga memperkuat perlekatannya. Ikan nila mempunyai
squama jenis ini.
c.
Ganoid, bagian terbesar squama tipe ini terdiri dari lapisan- lapisan tulang,
dan permukaan luarnya diselubungi oleh ganoin.
d.
Placoid, squama tipe ini merupakan tipe yang paling primitif, berasal dari
dermis.
4. Tipe ekor
(cauda)
Ikan
nila mempunyai tipe ekor yaitu protocercal. Yang berbentuk; chorda dorsalis
lurus dan meluas pada ujung cauda, bagian dorsal dan ventral hamper terbagi
sama. Tipe ini adalah tipe yang paling primitif.
5.
Jenis kelamin (organ geneticalia masculina)
Pada
jenis kelamin jantan terdapat beberapa bagian,yaitu: gonade (testis), sinus urogenitalis,
porus urogenitalis, mesonephros, ductus mesonephridicus, dan vesica urinarja.
6.
System pencernaan
Sistem pencernann pada ikan nila
terdiri dari dua bagian, yaitu saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Saluran pencernaan dimulai dari mulut-rongga
mulut-faring-esofagus-lambung-pilorus-usus-rektum-anus.
7.
System organ
a.
Branchia (ingsang) terletak pada bagian cranial (daeah caput), tertutup oleh
apparatus oppercularis.
b. Cor (jantung)
letaknya ventro-caudal insang, agak kek kanan.
c. Hepar (hati),
bewarna merah.
d. Vesica fallea
(kantung empedu), berwarna kehijauan.
e. Gonade
(kelenjar kelamin), pada yang jantan berwarna putih kompak.
f.
Intestinum (usus), sebagai pita panjang yang berkelok-kelok dan sama besarnya.
Intestinum berakhir dan bermuara keluar sebagai anus.
g.
Ren (mesonephros, ginjal), berwarna merah tua, terletak di sebelah ventral
columna vertebralis.
h.
Pneumatocyst (gelembung renang) atau vesica natatoria,berwarna
keputih-putihan, letaknya di bagian dorsal rongga perut, yaitu di ventral
columna vertebralis, ren, dan aorta dorsalis, serta di sebelah dorsal dari
alat-alat dalam lainnya.
i.
Ductus pneumaticus, fungsi ductus pneumaticus adalah untuk keluar masuknya
udara ke dalam pneumatocyst.
j.
Lien (limpa), berwarna merah tua, terdapat di sebelah ventral lobus dorsalis
hepatis. Alat ini termasuk sistema reticulo endothelial.
k. Muara gonade,letaknya
dekat denagn anus.
l. Anus,
merupakan muara untuk pembuangn sisa makanan.
8.
Skeleton
a. Corpus (centrum=
badan pusat).
b.
Neurapophysis, tonjolan corpus yang menuju ke dorsal (punggung). Ada sepasang
dikiri, ynag berlanjut sebagai:
c.
Arcus neuralis yaitu lanjutan neurapophysis yang melengkung ke dorsal lalu
bersatu membentuk lubang yang dilalui medulla spinalis (sumsum tulang
belakang).
d.
Spina neuralis,merupakan tonjolan yang meruncing ke dorsal sepeti duri, pada
persatuan arcus neuralis kanan kiri.
e.
Haemapophysis, tonjolan corpus ke arah ventral, sepasang divergen,
masing-masing berlanjut sebagai lengkungan.
f.
Costa haemalis, iga-iga bersendi pada arcus haemalis. Costa ini berjalan di
sebelah medial otot- otot hypaxial.
9.
Sytem muscular (susunan otot).
Jika
badan ikan kita potong tegak lurus melalui tulang punggung, tampaklah otot-
ototnya tersusun menurut lingkaran-lingkaran konsentris. Potongan otot yang
berupa lingkaran-lingkaran konsentris ini disebabkan karena otot-otot tersebut
tersusun dari cranial ke caudal oleh lapisan-lapisan otot yang berbentuk
kerucut.
10.
Suktur daging
Potongan
otot yang berupa lingkaran-lingkaran konsentris ini disebabkan karena otot-otot
tersebut tersusun dari cranial ke caudal oleh lapisan-lapisan otot yang
berbentuk kerucut= coni musculi yang tersusun segmental disebut myomer. Mymer
yang satu dengan yang lainnya di pisahkan oleh suatu bungkus yaitu
myocommata.Otot-otot pada ikan ini dapat dibagi atas dua daerah oleh suatu
septum; septum horizontale.
BAB IV
PENUTUP
4.1 kesimpulan
Ikan nila adalah hewan
vertebrata yang mempunyai tulang belakang. Ikan bereproduksi dengan cara
bertelur. Sistem pencernaan ikan nila adalah sebagai berikut : Mulut à Esophagus
à Lambung
à Usus à Anus
Ikan terdiri dari beberapa bagian
yaitu; kepala (caput), badan (truncus), dan ekor (cauda).
a.
Caput
1. Rima oris
2. Fovea nasalis
3. Arganon visus
4. Apparatus oercularis
b.
Truncus
1. Squama
2. Linea lateralis
3. Anus, porus urogenitalis
4. Pinna pectoralis
5. Pinna abominalis
6. Pinna analis
7. Pinna dorsalis
c.
Cauda
4.2 Saran
Pada
praktikum mata kuliah Zoologi vertebrata, tentang morfologi, fisiologi dan
anatomi ikan nila, sebaiknya praktikum memanfaatkan waktu seefektif mungkin dan
perlunya perlengkapan alat untuk menunjang kelancaran dalam praktikum
selanjutnya. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk
memperbaiki hasil laporan praktikum selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar