Powered By Blogger

Selasa, 30 Oktober 2012

Praktikum Ikan Mas

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Ikan termasuk hewan bertulang belakang ( vertebrata ) , bernafas dengan insang, habitat berada pada perairan . Ikan bergerak dan menjaga keseimbangan tubuhnya dengan menggunakan sirip – sirip . Morfologi ikan ada bermacam – macam, tetapi morfologi dasar adalah terdiri dari badan, kepala, dan juga ekor. ( Anonymous , 2009 ).
Vertebrata merupakan subfilum dari filum Chordata. Chordata meliputi hewan-hewan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Memiliki notokord, yaitu kerangka berbentuk batangan keras tetapi lentur.Notokord terletak di antara saluran pencernaan dan tali saraf, memanjang sepanjang tubuh membentuk sumbu kerangka. Memiliki tali saraf tunggal, berlubang terletak dorsal terhadap notokord, dan memiliki ujung anterior yang membesar berupa otak.
  2. Memiliki ekor yang memanjang ke arah posterior terhadap anus. Memiliki celah faring
Filum Chordata terdiri dari tiga subfilum, yaitu Urochordata, Cephalochordata, dan vertebrata.Urochordata dan Cephalochordata tergolong invertebrata. Osteichthyes atau ikan bertulang sejati, terdiri atas kurang lebih 25000 spesies dan merupakan vertebrata yang paling sukses, dan yang berkembang menjadi vertebrata darat atau tetrapoda. Mereka muncul pada periode Silur, diduga sebagai ikan air tawar dan ikan laut salah satunya ikan nila.
Pada ikan  Morfologi (bentuk luar) dari ikan ini dapat dilihat secara jelas dan dapat dibedakan bagian-bagian tubuhnya. Secara historis, morfologi ikan merupakan sumber utama informasi untuk studi taksonomi dan evolusi. Ada beberapa karakter morfologi. Karakter ini biasanya dibagi menjadi dua kategori yaitu morfometrik dan meristic.

1.2  Rumusan Masalah
Dari pemaparan diatas, dapat diambil beberapa rumusan masalah, yaitu :
1.      Bagaimanakah deskripsi ikan nila ?
2.      Bagaimanakah langkah kerja praktikum ?
3.      Bagaimanakah hasil pengamatan praktikum ?

1.3  Tujuan Masalah
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1.      Mengetahui deskripsi ikan nila
2.      Mengetahui langkah kerja praktikum
3.      Mengetahui hasil pengamatan praktikum




















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Ikan Nila
Ikan Nila atau Oreochromis niloticus termasuk jenis hewan vertebrata yang seluruh badannya bersisik dan mempunyai gurat sisi. Ikan Nila termasuk dalam filum Chordata yang berarti bertulang belakang atau kerangka tubuh (Dwisang, 2008).
Ikan Nila merupakan salah satu jenis ikan yang dapat dibudidayakan di kolam dan memiliki nilai ekonomis yang cukup penting. Potensi Ikan Nila sebagai Ikan Budidaya cukup besar, karena memiliki kelebihan, yaitu :
  Mudah berkembang biak di lingkungan budidaya
  Dapat menerima makanan yang beragam
  Toleransi terhadap kadar garam/salinitas tinggi
  Pertumbuhannya Cepat

Menurut Dr. Trewavas (1982) klasifikasi lengkap Ikan Nila adalah sebagi berikut :
           Fillum              : chordate                   
           Sub Fillum       : vertebrata                 
Kelas               : detoichtyas              
Sub Kelas        : achanthoptarigi        
Ordo                : parcomorphi                                                             
Sub Ordo        : parchokka
Family             : cichlidan
Genus             : oreochromis
Spesies           : niloticus sp
Nama Latin                 :Oroechromis niloticus
Nama Indonesia          : Nila
(Ditetapkan Dirjen Perikanan 1972)
Daerah penyebaran : Afrika, Amerika, Eropa, Asia (Santoso, 1962)

2.2 Morfologi dan Anatomi Ikan Nila
Kulit ikan berlendir terlindungi oleh sisik stenoid yang berwarna hitam keabu- abuan di sebelah atas dekat sirip punggung, berwarna bening dan agak kemerahan disebelah bawah dekat sirip dada dan sirip perut. Kulit tersebut memiliki tekstur halus dan tipis seperti selaput, berwarna hitam keabuan  yang menyerupai warna sisiknya.
Bagian kepala yakni bagian dari ujung mulut terdepan hingga hingga ujung operkulum (tutup insang) paling belakang. Adapun organ yang terdapat pada bagian kepala ini antara lain adalah mulut, rahang, gigi, sungut, cekung hidung, mata, insang, operkulum, otak, jantung, dan pada beberapa ikan terdapat alat pernapasan tambahan.
Bagian badan yakni dari ujung operkulum (tutup insang) paling belakang sampai pangkal awal sirip belang atau sering dikenal dengan istilah sirip dubur. Organ yang terdapat pada bagian ini antara lain adalah sirip punggung, sirip dada, sirip perut, hati, limpa, empedu, lambung, usus, ginjal, gonad, gelembung renang.
Bagian ekor, yakni bagian yang berada diantara pangkal awal sirip belakang/dubur sampai dengan ujung terbelakang sirip ekor. Adapun yang ada pada bagian ini antara lain adalah anus, sirip dubur, sirip ekor, dan pada ikan-ikan tertentu terdapat scute dan finlet.
Ikan nila memiliki lubang hidung eksternal yang salurannya tidak menembus rahang atas.Memiliki rahang yang terdiri dari 1 tulang rahang atas dan 1 tulang rahang bawah yang bertulang sejati. Ujung mulut (rostum) halus karena tidak terdapat gigi.Memiliki sepasang tutup insang (operculum) di bagian kiri dan kanan yang masing-masing terdiri dari 3 keping yaitu 1 keping tutup insang dekat mata, 1 keping tutup insang atas, 1 keping tutup insang bawah.
Memiliki insang yang terdiri dari daun insang dan lengkung insang, yang terdiri dari 3 buah filament daun insang, sisir insang, septum yang lebih pendek dari filamennya. 2 buah pembuluh (aferen dan aferen).
Memiliki sirip yang terdiri dari sirip punggung berjari lemah berjumlah 16, sirip ekor berjari lemah berjumlah 19, sirip dada berpasangan yang berlobus pada pangkal berjari lemah, sirip perut berpasangan tanpa lobus berjari lemah, dan sirip anal berjari lemah.
BAB III
METODELOGI

3.1  Waktu dan Tempat
Melaksanakan praktikum pada Tanggal 15 Oktober 2012, bertempat dilaboraturium FKIP Biologi Universitas ( PGRI ) Ronggolawe.

3.2  Alat dan Bahan
Alat alat yang digunakan dalam praktikum zoology vertebarata meliputi :
Ø  Ikan nila
Ø  Papan section set
Ø  Penjepit
Ø  Catter
Ø  Lup / kaca pembesar
Ø  Jarum pentul
Ø  Kertas HVS, pena, kamera, penggaris

3.3  Langkah Kerja
1)      Menyiapkan alat alat yang akan digunakan penelitian
2)      Mengambil preparat ( ikan nila ) yang akan diteliti
3)      Mengamati bagian ikan nila kemudian mengambil gambar
4)      Membedah tubuh ikan dan mengamati bagian anatomi
5)      Mengamati organ tubuh ikan system pencernaan, system organ, system pernafasan, kemudian mengambil gambar
6)      Memotong bagian tubuh ikan untuk mengetahui struktur daging, kemudian mengambil gambar
7)      Mencatat hasil pengamatan

3.4  Hasil penelitian
3.4.1        Hasil gambar
Dari hasil pengamatan praktikum hasil gambar yang diambil meliputi :



Rimaoris
 
 

Organon visus
 
Pina pectoralis
 
Pina pelvicus
 
anus
 
operculum
 
Text Box: Linea lateralis
Pina dorsalis
 
Pina caudalis
 


Pina analis
 
 


Gambar 1. Bagian badan ikan nila


Apparatus opercularis
 
filament
 
Ctenoid
 

Gambar 2. Bagian kepala ikan nila







pneumatocyst
 

branchia
 


intestinum
 

 



Gambar 3. Organ dalam ikan nila













Lien
 

Vesica fallea
 

ren
 




hepar
 


 



Gambar 4. Organ pencernaan ikan nila

3.4.2        Pembahasan

1.      Tubuh Ikan Nila
a)      Kepala ( Caput )
Kepala memiliki empat bagian yaitu:
1.      Rima oris (celah mulut), terapat pada ujung rostrum (moncong).
2.      Fovea nasalis; sepasang cekung hidung di dorsal mulut, sebagai tempat berakhirnya fila olfactoria atau cabang terakhir nervus olfactorius.
3.      Organon visus; pada inspection bagian- bagian yang tampak dari luar antara lain:
  Sclera
  Cornea, jernih dan transparan, dengan latar belakang iris yang berwarna coklat kehitam- hitaman
  Pupil, lubang yang memungkinkan iris tampak dari luar, dibentuk oleh iris,
  Bagian disekitar pupil berwarna putih dibentuk oleh argentea.

b)      Badan ( truncus )
1.      Epidermis (kulit luar); tipis, transparan dan licin karena menghasilkan mucus atau getah bening.
2.      Squama; terdapat di bawah epidermis, tersusun sebagai susunan genting dengann  bagian belakang bebas, sehingga ada  bagian sisik yang tertutup oleh sisik lain.
3.      Linea lateralis (gurat sisi); merupakan suatu bangunan berupa garis memanjang di sisi lateral truncus, mulai dari kepala sampai ke pangkal ekor.
4.      Dua buah lubang keluar (muara); anus merupakan muara saluran makanan sebagai lubang pembuangan sisa-sisa makanan. Porus urogenitalis; merupakan muara bersama dari saluran kelamin dan saluran kencing.
5.   Ekor (cauda); pada bagian ekor terdapat sirip ekor,yang mempunyai bentuk protocercal.

2.      Apparatus opercularis
Apparatus opercularis atau tutup ingsang ada sepasang yaitu di kanan dan di kiri bagan  belakang caput, berbentuk setengah bulatan. Berfungsi sebagai pelindung insang.

3.      Sisik ( squama )
Pada ikan terdapat empat  macam jenis squama,yaitu:
a.       Cycloid, misalnya pada Puntius javanicus. Squama tipe ini terbentuk dari corium atau dermis.Bentuknya circuler.
b.      Ctenoid, misalnya pada Perca, bagian tepi luarnya mempunyai satu baris atau lebih garis-garis sisir, sedangkan bagian tepi yang melekat mempunyai tonjolan-tonjolan sehingga memperkuat  perlekatannya. Ikan nila mempunyai squama jenis ini.
c.       Ganoid, bagian terbesar squama tipe ini terdiri dari lapisan- lapisan tulang, dan permukaan luarnya diselubungi oleh ganoin.
d.      Placoid, squama tipe ini merupakan tipe yang paling primitif, berasal dari dermis.
           
                  4.      Tipe ekor (cauda)
Ikan nila mempunyai tipe ekor yaitu protocercal. Yang berbentuk; chorda dorsalis lurus dan meluas pada ujung cauda, bagian dorsal dan ventral hamper terbagi sama. Tipe ini adalah tipe yang paling primitif.

5.      Jenis kelamin (organ geneticalia masculina)
Pada jenis kelamin jantan terdapat beberapa bagian,yaitu: gonade (testis), sinus urogenitalis, porus urogenitalis, mesonephros, ductus mesonephridicus, dan vesica urinarja.

6.      System pencernaan
Sistem pencernann pada ikan nila terdiri dari dua bagian, yaitu saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan dimulai dari mulut-rongga mulut-faring-esofagus-lambung-pilorus-usus-rektum-anus.

7.      System organ
a.    Branchia (ingsang) terletak pada bagian cranial (daeah caput), tertutup oleh apparatus oppercularis.
b.   Cor (jantung) letaknya ventro-caudal insang, agak kek kanan.
c.    Hepar (hati), bewarna merah.
d.   Vesica fallea (kantung empedu), berwarna kehijauan.
e.    Gonade (kelenjar kelamin), pada yang jantan berwarna putih kompak.
f.    Intestinum (usus), sebagai pita panjang yang berkelok-kelok dan sama besarnya. Intestinum berakhir dan bermuara keluar sebagai anus.
g.   Ren (mesonephros, ginjal), berwarna merah tua, terletak di sebelah ventral columna  vertebralis.
h.    Pneumatocyst (gelembung renang) atau vesica natatoria,berwarna keputih-putihan, letaknya di bagian dorsal rongga perut, yaitu di ventral columna vertebralis, ren, dan aorta dorsalis, serta di sebelah dorsal dari alat-alat dalam lainnya.
i.     Ductus pneumaticus, fungsi ductus pneumaticus adalah untuk keluar masuknya udara ke dalam pneumatocyst.
j.     Lien (limpa), berwarna merah tua, terdapat di sebelah ventral lobus dorsalis hepatis. Alat ini termasuk sistema reticulo endothelial.
k.   Muara gonade,letaknya dekat denagn anus.
l.     Anus, merupakan muara untuk pembuangn sisa makanan.

8.      Skeleton
a.   Corpus (centrum= badan pusat).
b.   Neurapophysis, tonjolan corpus yang menuju ke dorsal (punggung). Ada sepasang dikiri, ynag berlanjut sebagai:
c.   Arcus neuralis yaitu lanjutan neurapophysis yang melengkung ke dorsal lalu bersatu membentuk lubang yang dilalui medulla spinalis (sumsum tulang belakang).
d.  Spina neuralis,merupakan tonjolan yang meruncing ke dorsal sepeti duri, pada persatuan arcus neuralis kanan kiri.
e.   Haemapophysis, tonjolan corpus ke arah ventral, sepasang divergen, masing-masing berlanjut sebagai lengkungan.
f.    Costa haemalis, iga-iga bersendi pada arcus haemalis. Costa ini berjalan di sebelah medial otot- otot hypaxial.

9.      Sytem muscular (susunan otot).
Jika badan ikan kita potong tegak lurus melalui tulang punggung, tampaklah otot- ototnya tersusun menurut lingkaran-lingkaran konsentris. Potongan otot yang berupa lingkaran-lingkaran konsentris ini disebabkan karena otot-otot tersebut tersusun dari cranial ke caudal oleh lapisan-lapisan otot  yang berbentuk kerucut.

10.  Suktur daging
Potongan otot yang berupa lingkaran-lingkaran konsentris ini disebabkan karena otot-otot tersebut tersusun dari cranial ke caudal oleh lapisan-lapisan otot  yang berbentuk kerucut= coni musculi yang tersusun segmental disebut myomer. Mymer yang satu dengan yang lainnya di pisahkan oleh suatu bungkus yaitu myocommata.Otot-otot pada ikan ini dapat dibagi atas dua daerah oleh suatu septum; septum horizontale.






BAB IV
PENUTUP

4.1 kesimpulan
Ikan nila  adalah hewan vertebrata yang mempunyai tulang belakang. Ikan bereproduksi dengan cara bertelur. Sistem pencernaan ikan nila adalah sebagai berikut : Mulut à Esophagus à Lambung à Usus à Anus
Ikan terdiri dari beberapa bagian yaitu; kepala (caput), badan (truncus), dan ekor (cauda).
a.       Caput
1.      Rima oris
2.      Fovea nasalis
3.      Arganon visus
4.      Apparatus oercularis
b.      Truncus
1.      Squama
2.      Linea lateralis
3.      Anus, porus urogenitalis
4.      Pinna pectoralis
5.      Pinna abominalis
6.      Pinna analis
7.      Pinna dorsalis
c.       Cauda

4.2 Saran
Pada praktikum mata kuliah Zoologi vertebrata, tentang morfologi, fisiologi dan anatomi ikan nila, sebaiknya praktikum memanfaatkan waktu seefektif mungkin dan perlunya perlengkapan alat untuk menunjang kelancaran dalam praktikum selanjutnya. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk memperbaiki hasil laporan praktikum selanjutnya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar