Powered By Blogger

Selasa, 30 Oktober 2012

Makalahku - Bakteri


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

            Dunia tumbuhan dalam pengklasifikasian telah mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini ditandai dengan ditaksirkannya jenis tumbuhan di alam semesta ini kurang lebih 300.000 spesies dalam klasifikasinya dibagi-bagi lagi dalam takson yang lebih rendah,yaitu:kelas,bangsa,suku,marga,dan jenis.Masing-masing diberi nama sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan.
Hakekat taksonomi tumbuhan adalah untuk mempermudah dalam pengelompokan spesies tumbuhan yang beranekaragam agar mudah untuk mempelajarinya.Ahli taksonomi tumbuhan menganut sistem filogenik yang membagi alam tumbuhan menjadi 5 divisi yaitu:
1.     Tumbuhan belah(Schizophyta),meliputi kurang lebih 35.000 jenis tumbuhan
2.     Tumbuhan talus (Thallophyta),meliputi kurang lebih 60.000 jenis tumbuhan
3.     Tumbuhan lumut (Bryophyta),meliputi kurang lebih 25.000 jenis tumbuhan
4.     Tumbuhan paku (Pteridophyta),meliputi kurang lebih 10.000 jenis tumbuhan
5.     Tumbuhan biji(Spermathopyta),meliputi kurang lebih 170.000 jenistumbuhan
Divisi Tumbuhan belah merupakan tumbuhan yang paling primtif hal ini karena tumbuhan tersebut membelah diri dengan membelah diri,tubuh hanya dengan sebuah sel,protoplas belum terdiferensiasi dengan jelas,sehingga inti belum nampak jelas/nyata, demikian pula dengan plastidanya. Secara garis besar Schyzophyta dibedakan menjadi 2 kelas yaitu : bakteri (Bacteria/schyzomycetes) dan Ganggangbiru,ganggang belah, atau ganggang lendir (Cyanophyceae,Schizophyceace atau Myxophyceae)(Gembong,1981:3). Secara spesifikasi tumbuhan belah dibagi menjadi 7 ordo yaitu: Pseudomonales, Chlamydobacteriales, Eubacteriales, Actinomycetes, Beggiatoales, Myxobacteriales,  dan Spirochaetales.
Pada pembahasan ini kami akan membahas tentang tumbuhan belah ( Devisi schyzophyta ) atau bakteri. Dimana kita dapat memahami materi ini dengan seksama.

1.2  Rumusan Masalah
Dari pemaparan diatas, dapat diambil beberapa rumusan masalah.Meliputi :
1.      Bagaimanakah pengertian, ciri ciri dan struktur bakteri ?
2.      Bagaimanakah distribusi pada bakteri ?
3.      Bagaimanakah habitat pada bakteri ?
4.      Bagaimanakah klasifikasi pada bakteri ?
5.      Bagaimanakah pengaruh lingkungan terhadap bakteri ?
6.      Bagaimanakah peranan bakteri dalam kehidupan ?

1.3  Tujuan masalah
Tujuan dari pembahasan dari rumusan masalah tersebut, meliputi :
1.      Memahami pengertian, ciri ciri dan struktur bakteri
2.      Memahami distribusi pada bakteri
3.      Memahami habitat pada bakteri
4.      Memahami klasifikasi pada bakteri
5.      Memahami pengaruh lingkungan terhadap bakteri
6.      Memahami peranan bakteri dalam  kehidupan













BAB II
LANDASAN TEORI
Nama bakteri itu berasal dari kata “bakterion” (bahasa Yunani) yang berarti tongkat atau batang. Sekarang nama itu dipakai untuk menyebut sekelompok mikroorganisme yang bersel satu, tidak berklorofil (meskipun ada kecualinya), berkembangbiak dengan pembelahan diri, serta demikian kecilnya sehingga hanya tampak dengan mikroskop.
Bakteri merupakan mikroorganisme ubikuotus, yang berarti melimpah dan banyak ditemukan di hampir semua tempat.Habitatnya sangat beragam; lingkungan perairan, tanah, udara, permukaan daun, dan bahkan dapat ditemukan di dalam organisme hidup. Diperkirakan total jumlah sel mikroorganisme yang mendiami muka bumi ini adalah 5x1030.

Bakteri merupakankelompok mahluk hidup bersel tunggal yang hubungan kekerabatannya dengan mahluk hidup lainnya masih diliputi kegelapan.Mereka dimasukkan dalam golongan jasad renik atau mikroba, mengingat tubuhnya yang amat kecil sehingga tak dapat terlihat dengan bungil mata.
Studi tentang bakteri mulai berkembang setelah di temukan mikroskop oleh Anthonie Van Leeuwenhoek menjelang berakhirnya abad ke-17.bakteri untuk pertama kali dilihat oleh Leeu tokoh terkemuka seperti Pasterur, Davaine, Koch, Winogradsky, dan lain-lain. Akhirnya berkembang ilmu tentang jasas renik, yaitu mikrobiologi yang dalam abad ke-20 ini telah terpecah-pecah lagi menjadi mikrobiologi industri, mikrobiologi tanah, bahkan khusus mengenai bakteri kita kenal pula sekarang cabang ilmu pengetahuan yang diberi nama bakteriologi.

Berdasarkan bentuk morfologinya, maka bakteri dapat dibagi atas tiga golongan, yaitu golongan basil, golongan kokus, dan golongan spiril.
Basil (Dari bacillus) berbentuk serupa tonkgat pendek slindris.Sebagian besar bakteri berupa basil. Basil dapat bergandengan-gandengan panjnag, bergandengan dua-dua, atau terlepas satu sama lain. 
Kokus (dari cocus) adalah bakteri yang bentuknya berupa bola-bola keci.Sedangkan spiril (dari spillium) ialah bakteri yang bengkok atau berbengkonk-bengkok serupa spiral. 

Tubuh bakteri yang terdiri atas sebuah sel saja itu mempunyai bentuk yang beraneka ragam.Ada yang berbentuk peluru atau bola.Seperti batang, bengkok seperti koma atau sekrup, ada yang seperti spiral. Ukuran tubuhnya hanya mencapai beberapa mikron (mikron μ = 0.001 mm). Paling besar sekitar 100 μ, hingga hampir terlihat dengan mata bungil tetapi adapula yang kuran dari 1 μ yang terkecil kira-kira 0.1 μ. Bukti-bukti menunjukkan bahwa ada bakteri dengan ukuran tubuh kurang dari itu yang tidak lagi dapat dilihat dengan mikroskop biasa, tetapi memerlukan mikroskop elektron untuk dapat menyidiknya.




                                                                                       









BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian, Ciri Ciri dan Struktur Bakteri
3.1.1 Pengertian Bakteri
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain . Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim.
Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik (mikroskopis).
Berhubung ukuran tubuhnya yang amat kecil itu dapat dimengerti mengapa struktur bakteri tidak mudah untuk ditentukan.Tubuh yang berupa sel tunggal itu mempunyai dinding sel yang jelas.Dinding sel tidak mengandung selulosa, tetapi tersusun atas semiselulosa dan senyawa semacam pektin yang mengandung N dan lebih mendekati dinding sel hewan daripada dinding sel tumbuhan umumnya.Adanya selulosa dalam dinding selnya hanya merupakan perkecualian.Dinding itu dilapisi selaput serupa gelatin, yang menyebabkan dinding sel itu dalam larutan air menjadi berlendi.Seperti dinding pada ganggang biru. Mereka ada di mana-mana mulai dari tanah, di air, di organisme lain, dan juga berada di lingkungan yang ramah maupun yang ekstrim.
Dalam tumbuh kembang bakteri baik melalui peningkatan jumlah maupun penambahan jumlah sel sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni seperti pH, suhu temperatur, kandungan garam, sumber nutrisi, zat kimia dan zat sisa metabolisme.
3.1.2 Ciri Ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :
1.      Organisme uniseluler ( bersel satu )
2 .  Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3.   Umumnya tidak memiliki klorofil
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5.   Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6.   Hidup bebas atau parasite.
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan.
Bakteri umumnya dapat bergerak dengan bantuan alat gerak yang ada pada tubuhnya menuju tempat-tempat yang mengungtungkan dan menghidnari tempat-tempat yagn merugikan. Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi kehidupannya. Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-beda pula. Adapun jenis-jenis bakteri berdasarkan alat gerak yaitu .
1. Atrik (bakteri yang tidak mempunyai alat gerak).
2. Monotrik (Bakteri yang mempunyai satu flagel/ alat gerak pada salah satu ujung tubuhnya)
3. Lofotrik (bakteri yang memiliki sejumlah flagel/alat gerak pada ujung tubuhbakteri)
4. Amfitrik (bakteri yang mempunyai sejumlah flagel/alat gerak pada kedua ujungnya)
5. Peritrik (bakteri yang mempunyai flagel/alat gerak pada seluruh permukaan tubuhnya.

Gambar 3.1 Alat gerak bakteri
3.1.3  Struktur dan bentuk  Bakteri
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri), Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan
2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu), Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
3.1.3.1 Struktur dasar sel bakteri
Gambar 3.2 Struktur dasar sel bakteri
1. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein.
3. Sitoplasma adalah cairan sel.
4. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA.
5. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.
Gambar 3.3 Granula
3.1.3.2 Struktur tambahan bakteri :
1. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.
2. Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel.
3. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek dari pada pilus.
Gambar 3.4 struktur bakteri
4. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
5. Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.
6. Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri.
Gambar 3.5 Endospora bakteri
Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom.Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.
3.1.3.3 Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.Berbagai macam bentuk bakteri :
a)      Bakteri Kokus :
Gambar 3.6  Bentuk bakteri kokus
a. Monokokus yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal
b. Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan
c. Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
d. Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus
e. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai.
f. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur
b)      Bakteri Basil :
a. Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal
b. Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan
c. Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai.


Gambar 3.4 Bentuk Basil
c)      Bakteri Spirilia :
Gambar 3.5 Bentuk spirilia
a. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang
b. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup
c. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma   
3.2 Distribusi Bakteri
            3.2.1 Reproduksi Bakteri
Bakteri tidak mengalami mitosis dan meiosis. Hal ini merupakan perbedaan penting antara bakteri (prokariot) dengan sel eukariot. Reproduksi. Bakteri mengadakan pembiakan dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan seksual. Pembiakan secara aseksual dilakukan dengan pembelahan,sedangkan pembiakan seksual dilakukan dengan cara transformasi, transduksi , dan konjugasi. Namun, proses pembiakan cara seksual berbeda dengan eukariota lainnya. Sebab, dalam proses pembiakan tersebut tidak ada penyatuan inti sel sebagaimana biasanya pada eukarion, yang terjadi hanya berupa pertukaran materi genetika (rekombinasi genetik). Berikut ini beberapa cara pembiakan bakteri dengan cara rekombinasi genetik dan membelah diri.
a. Rekombinasi Genetik
Adalah pemindahan secara langsung bahan genetic (DNA) di antara dua sel bakteri melalui proses berikut:
1. Transformasi
Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri yang lain. Pada proses transformasi tersebut ADN bebas sel bakteri donor akan mengganti sebagian dari sel bakteri penerima, tetapi tidak terjadi melalui kontak langsung. Cara transformasi ini hanya terjadi pada beberapa spesies saja, . Contohnya : Streptococcus pnemoniaeu, Haemophillus, Bacillus, Neisseria, dan Pseudomonas. Diguga transformasi ini merupakan cara bakteri menularkan sifatnya ke bakteri lain.
Gambar 3.6 Transformasi bakteri
      2. Transduksi                     
Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan perantaraan virus. Selama transduksi, kepingan ganda ADN dipisahkan dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima oleh bakteriofage (virus bakteri). Bila virus – virus baru sudah terbentuk dan akhirnya menyebabkan lisis pada bakteri, bakteriofage yang nonvirulen (menimbulakan respon lisogen) memindahkan ADN dan bersatu dengan ADN inangnya, Virus dapat menyambungkan materi genetiknya ke DNA bakteri dan membentuk profag. Ketika terbentuk virus baru, di dalam DNA virus sering terbawa sepenggal DNA bakteri yang diinfeksinya. Virus yang terbentuk memiliki dua macam DNA yang dikenal dengan partikel transduksi (transducing particle). Proses inilah yang dinamakan Transduksi. Cara ini dikemukakan oleh Norton Zinder dan Jashua Lederberg pada tahun 1952.
Gambar 3.7 Transduksi bakteri
3. Konjugasi
Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri (+ dan –) dengan membentuk jembatan untuk pemindahan materi genetik. Artinya, terjadi transfer ADN dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima melalui ujung pilus. Ujung pilus akan melekat pada sel peneima dan ADN dipindahkan melalui pilus tersebut. Kemampuan sel donor memindahkan ADN dikontrol oleh faktor pemindahan ( transfer faktor = faktor F )
Gambar 3.8 konjugasi bakteri
b. Pembelahan Biner
Pada pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat sel induknya. Pembelahan biner mirip mitosis pada sel eukariot. Badanya, pembelahan biner pada sel bakteri tidak melibatkan serabut spindle dan kromosom. Pembelahan Biner dapat dibagi atas tiga fase, yaitu sebagai berikut:
1. Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus.
2. Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang.
3. Fase ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada bakteri yang segera berpisah dan terlepas sama sekali. Sebaliknya, ada pula bakteri yang tetap bergandengan setelah pembelahan, bakteri demikian merupakan bentuk koloni.
Gambar 3.9 pembelahan biner

Pada keadaan normal bakteri dapat mengadakan pembelahan setiap 20 menit sekali. Jika pembelahan berlangsung satu jam, maka akan dihasilkan delapan anakan sel. Tetapi pembelahan bakteri mempunyai faktor pembatas misalnya kekurangan makanan, suhu tidak sesuai, hasil eksresi yang meracuni bakteri, dan adanya organisme pemangsa bakteri. Jika hal ini tidak terjadi, maka bumi akan dipenuhi bakteri.   
3.2.2  Penggolongan Bakteri
Berdasarkan cara memperoleh nutrisi, bakteri dikelompokan menjadi bakteri heterotof dan bakteri autotrof.
a.      Bakteri Heterotrof
            Bakteri yang membutuhkan sumber karbon dari senyawa organic atau bakteri yang tidak mampu membuat makanan sendiri.Bakteri heterotroph dapat dibedakan menjadi bakteri parasite, saprofit, dan pathogen.
Bakteri parasite merupakan bakteri yang bersifat merugikan karena mengambil nuttrisi langsung dari makhluk hidup yang ditempatinya ( inang ).Contohnya : Rickettsiae yang menyerang manusia (penyakit tifus ).
Bakteri saprofit adalah bakteri yang memperoleh nutrisi berupa zat organic dari organisme mati atau organisme yang telah mengalami proses penguraian.
Bakteri parasit, yaitu bakteri yang hidupnya tergantung pada makhluk hidup lain, umumnya bersifat patogen (menimbulkan penyakit).
b.      Bakteri Autotrof
Bakteri yang mampu mengubah bahan anorganik menjadi organic atau mampu membuat makanan sendiri.Untuk membuat makanan bakteri membutuhkan energy. Terbagi menjadi 2 yaitu :
·         Bakteri fotoautotrof, dari cahaya . contohnya: bakteri ungu, bakteri hijau
·         Bakteri kemoautotrof, dari senyawa anorganik. contohnya: bakteri S, bakteri nitrat, bakteri nitrit
Berdasarkan cara mendapatkan oksigen, dibedakan menjadi dua golongan yaitu:
1. Bakteri aerob, bakteri yang memerlukan oksigen untuk hidupnya. Contohnya: bakteri nitrit (Nitrosomonas, Nitrococcus) dan bakteri nitrat (Nitrobacter)
2. Bakteri anaerob, bakteri yang tidak memerlukan oksigen dalam hidupnya. Contohnya: Clostridium tetani, Clostridium desulfuricans
3.2.3 Pembentukan Spora
Dalam keadaan yang kurang menguntungkan, sel-sel bakteri membentuk badan-badan untuk dapat melewati kala buruk tadi. Protoplasma yang berada didalamnya berkontraksi mengadakan badan yang bulat dengan dinding baru. Badan ini disebut spora, lebih tepatnya lagi endospora, karena terbentuk dari sel yang lama.spora tidak dapat bergerak aktif. Spora bakteri tidak dapat dipandang sebagai alat reproduksi, tetapi sebagai badan untuk mepertahankan diri menghadapi keadaan yang tidak menguntungkan, misalnya kekeringan, suhu yang tinggi atau amat rendah, zat-zat kimia yang bersifat sebagai disinfektan. Spora bakteri tertentu dapat bertahan selama 16 jam dalam air mendidih. Bila keadan kembali kembali seperti biasa, spora akan tumbuh menjadi sel biasa.
Dengan cara dinding spora dilepaskan, protoplasma tumbuh sampai ukuran bakteri yang normal dan membentuk dinding sel yang baru. Dari satu spora hanya terbentuk satu sel kembali.
3.3 Habitat pada Bakteri
Bakteri dapat ditemukan dimana-mana, dalam tanah, air, sisa-sisa pembusukan mahluk hidu,dalam tubuh mahluk hidup, bahkan pada debu yang ada diatmosfer dapat m,enjadisubstratnya. Tubuh yang kecil, kemampuan berkembang biak yang cepat dan beranekaragam, kemampuan mempertahankan diri dalam berbagai keadaan termasuk keadaan yang tidak menguntungkan, menyebabkan luasnya distribusi bakteri. Didarat, laut, ngarai dan pegunungan, didaerah tropika, maupun daerah iklim dingin terdapat bakteri.Sehingga bakteri juga disebut kosmopolit.Namun demikian pertumbuhan bakteri dapat terkendali karena pertumbuhan bakteri juga dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi untuk pertumbuhan optimum adalah :
1.Suhu
2.Derajat keasaman atau pH
3.Konsentrasi garam
4.Sumber nutrisi
5.Zat-zat sisa metabolisme
6. Zat kimia
Hal tersebut diatas bervariasi menurut spesies bakterinya.

3.4 Klasifikasi Bakteri
Divisi : Schizophyta
Kelas : Schizomycetes
Terdiri dari beberapa ordo yaitu :
a. Ordo Psudomonadales
ciri – ciri :
 Sel beberbentuk batang lurus atau spiral
 Mengendung pigmen fotosintetik yang berwarna hijau
 Bergerak dengan flagel yang polar
Terdiri dari beberapa famili yaitu :
1. famili :Thiohodacae
Kelompok bakteri yang dapat melakukan fotosintesis, karena mempunyaisistem pigmen bakterioklorofil dan karetenoid. Contoh bakteri :Thiodictyonelegans, Thiocapsa floridana, Thiosarcina rosea, Thiospirillum sanguineum
2. famili :Nitrobacteraceae
Bakteri yang tergolong kemoautrotof dan memperoleh energi untukproses asimilasi dari oksidasi metan. Contoh :Nitrosomonas europaea,Nitrosococus nitrosus, Nitrobacter agile.
3. famili :Methanomonadaceae
Bakteri yang tergolong kemoautrotof dan memperoleh energi untukproses asimilasi dari oksidasi metan, karbon monoksida, hidrogen. Contoh :Methanomonas methanica, Hydrogenomonas flava, Carboxydomonasoligocarbophila.
4. famili :Thiobactericeae
Disebut juga dengan bakteri belerang, hal ini dikarenakan memperolehenergi dengan oksidasi dengan senyawa belerang dan dalam plasma terdapat belerang bebas dalam bentuk butir-butir atau kristal. Contoh :Thiobacllus thioparus, Thiobacterium cristalliferum, Thiospora bipunctata
5. famili :Psudomonadaceae
Bakteri yang heterotrof, sel-selnya bersifat oksidatif atau kadang-kadangfermentatif.Contoh :Psudomonas solanacearum, Psudomonas malvacearum,Psudomonas denitrificans
6. famili :Spirillaceae
Bakteri bebrbentuk koma hingga spiral.Contoh :Vibrio comma,Desulfovibrio desulfuricans, Spirillum minus, Spirillum lipoferum

b. ordo Chlamydobacteriales
ciri – ciri :
 sel-sel berderet membentuk koloni
 didalam penyelubung koloni terdapat senyawa besi
ordoChlamydobacteriales terdiri dari beberapa famili yaitu :
1. famili :Clamydobacteriaceae
Bakteri berbentuk benang, dapat membentuk sel kembara,mengandung senyawa besi sehingga disebut bakteri besi.Contoh :Spaerotilusnatans, Spaerotilus dichotomus, Lepthotrix ochracea
2. famili :Crenotrichaceae
Bakteri berbentuk benang, tidak membentuk sel kembara, dan bergerakaktif.Contoh :Crenotrix polyspora

c. ordo Eubacteriales
ciri-ciri :
 sel bebrbentuk bulat dan bergerak dengan flagel yang peritrik
 koloni berupa rantai atau terpisah-pisah
ordoEubacteriales terdiri dari famili sbb :
1. famili :Azotobacteraceae
Hidup bebas dalam tanah, penambat N2.contoh :Azotobacterchroococcum, Azotobacter indicus, Azotobacter agilis
2. famili :Rhizobiaceae
Bersimbiosis dengan Leguminosae sehingga terbentuk bintil pada akar,penambat N2.contoh :Rhizobium leguminosarum, Rhizobium japonicum,Rhizobium phaseoli, agrobacterium tumefaciens
3. famili :Enterobactericeae
Hidup bersifat patogen, terdapat pada saluran pernafasa, salurankencing pada vertebrata dan hidup bebas, menimbulkan fermentasi anaerob pada glukosa.Contoh :Eschericia coli, Salmonella thyposa, Shigella dysenteriae
4. famili :Micrococcaceae, Contoh : Sarcina lutea, Sarcina aurantiaca,
Micrococus denitrificans, Stapylocus aureus
5. famili :Neisseriaceae, Contoh : Neiseria gonorrhoeae, Neiseria
meningtidis, Veillonella parvula
6. famili :Lactobacillaceae , Contoh : Lactobacillus caucasicus,
Streptococus pyogens, Diplococcus pneumoniae
7. famili :Bacillaceae, Contoh : Bacillus subtilis, Bacillus anthracis, Bacillus
polymixa, Clostridium pasteurianum

d. ordo Actinomycetales
Ciri-ciri :
 sel memanjang dan hampir mirip hifa jamur
ordoActinomycetales terbagi menjadi beberapa famili, antara lain :
1. famili :Mycobacteriaceae
Sel tidak membentuk miselium, Contoh :Mycobacterium tuberculosis,Mycobacterium leprae
2. famili :Actinomycetaceae
Sel membentuk miselium dan spora terbentuk dalam fragmen miselium.Contoh :Actinomyces bovis
3. famili :Streptomycetaceae
Sel membentuk miselium.Contoh :Streptomyces aureofaciens,Streptomyces griseus, Streptomyces fradiae, Streptomyces rimosus,Streptomyces venezuelae

e. ordo Beggiatoales
Ciri-ciri :
 sel bebrbentuk kokus
 terdapat butir-butir belerang dipermukaaan atau dalam sel
 tidak mempunyai flagel
ordoBeggiatoales terdapat famili Begggiatoaceae,Contoh : Beggiatoa alba,Beggia gigantea, Thiospirillopsis floridana, Thiothrix nivea

f. ordo Myxobacteriales (bakteri lendir)
Ciri-ciri :
 sel bebrbentuk batang
 dapat membentuk tubuh buah
 membentuk koloni tampak seperti lendir
ordoMyxobacteriales terbagi menjadi beberapa famili, antara lain :

1. famili :Cryptophagaceae
Sel tidak membentuk tubuh buah, dapat membentuk zat warna tertentu.Contoh :Cytophaga lutea ( zat warna kuning), Cytophaga rubra (membentuk zat warna merah jambu)
2. famili :Myxococcaceae
Membentuk mikrosista (sel istirahat), menghasilkan tubuh buah.Contoh :Myxococcus virescens (tubuh buah berwarna kuning kehijauan), Sporocytophaga myxococcoides (sel menyerupai Myxococcus).

g. Ordo Spirochaetales (bakteri spiral)
Ciri-ciri :
 sel bebrbentuk spiral dengan ukuran panjang 6-500μ
Ordo Spirochaetales terbagi menjadi beberapa famili :
1. famili :Spirochaetaceae
Sel berukuran 30-500μ, sel mempunyai protoplasma, habitat di air tawaryang menggenang, air laut dan hidup dalam alat pencernaan makanan jenis kerang. Contoh :Spirochaeta plicatilis, Cristispira balbianii (parasit pada ikan).
2. famili :Treponemataceae
Panjang tubuh 4-16 μ, pembelahan belum sempurna.Contoh :Treponema pallidum (patogen pada manusia penyebab peyakit sifilis), Treponema pertenue, Borrelia anserina (patogen pada burung).

3.5 Pengaruh Lingkungan Terhadap Bakteri
Kondisi lingkungan yang mendukung dapat memacu pertumbuhan dan reproduksi bakteri.Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan reproduksi bakteri adalah suhu, kelembapan, dan cahaya. Secara umum, terdapat beberapa alat yang dapat digunakan untuk melakukan pengamatan sel bakteri terhadap berbagai parameter tersebut, seperti mikroskop optikal, mikroskop elektron, dan atomic force microscope (AFM)
Suhu
Suhu berperan penting dalam mengatur jalannya reaksi metabolisme bagi semua makhluk hidup. Khususnya bagi bakteri, suhu lingkungan yang berada lebih tinggi dari suhu yang dapat ditoleransi akan menyebabkan denaturasi protein dan komponen sel esensial lainnya sehingga sel akan mati. Demikian pula bila suhu lingkungannya berada di bawah batas toleransi, membran sitoplasma tidak akan berwujud cair sehingga transportasi nutrisi akan terhambat dan proses kehidupan sel akan terhenti. Berdasarkan kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 4 golongan:
  • Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0°– 30 °C, dengan suhu optimum 15 °C.
  • Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15° – 55 °C, dengan suhu optimum 25° – 40 °C.
  • Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40° – 75 °C, dengan suhu optimum 50 - 65 °C
  • Bakteri hipertermofil, yaitu bakteri yang hidup pada kisaran suhu 65 - 114 °C, dengan suhu optimum 88 °C.
Kelembaban relatif
Pada umumnya bakteri memerlukan kelembaban relatif (relative humidity, RH) yang cukup tinggi, kira-kira 85%.Kelembaban relatif dapat didefinisikan sebagai kandungan air yang terdapat di udara.Pengurangan kadar air dari protoplasma menyebabkan kegiatan metabolisme terhenti, misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan. Sebagai contoh, bakteri Escherichia coliakan mengalami penurunan daya tahan dan elastisitas dinding selnya saat RH lingkungan kurang dari 84%.Bakteri gram positif cenderung hidup pada kelembaban udara yang lebih tinggi dibandingkan dengan bakteri gram negatif terkait dengan perubahan struktur membran selnya yang mengandung lipid bilayer.
Cahaya
Cahaya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri. Secara umum, bakteri dan mikroorganisme lainnya dapat hidup dengan baik pada paparan cahaya normal. Akan tetapi, paparan cahaya dengan intensitas sinar ultraviolet (UV) tinggi dapat berakibat fatal bagi pertumbuhan bakteri.] Teknik penggunaan sinar UV, sinar x, dan sinar gamma untuk mensterilkan suatu lingkungan dari bakteri dan mikroorganisme lainnya dikenal dengan teknik iradiasi yang mulai berkembang sejak awal abad ke-20.Metode ini telah diaplikasikan secara luas untuk berbagai keperluan, terutama pada sterilisasi makanan untuk meningkatkan masa simpan dan daya tahan. Beberapa contoh bakteri patogen yang mampu dihambat ataupun dihilangkan antara lainEscherichia coli 0157:H7 and Salmonella.
Radiasi
Radiasi pada kekuatan tertentu dapat menyebabkan kelainan dan bahkan dapat bersifat letal bagi makhluk hidup, terutama bakteri.Sebagai contoh pada manusia, radiasi dapat menyebabkan penyakit hatiakut, katarak, hipertensi, dan bahkan kanker.Akan tetapi, terdapat kelompok bakteri tertentu yang mampu bertahan dari paparan radiasi yang sangat tinggi, bahkan ratusan kali lebih besar dari daya tahan manusia tehadap radiasi, yaitu kelompok Deinococcaceae. Sebagai perbandingan, manusia pada umumnya tidak dapat bertahan pada paparan radiasi lebih dari 10 Gray (Gy, 1 Gy = 100 rad), sedangkan bakteri yang termasuk dalam kelompok ini dapat bertahan hingga 5.000 Gy.
Pada umumnya, paparan energi radiasi dapat menyebabkan mutasi gen dan putusnya rantai DNA.Apabila terjadi pada intensitas yang tinggi, bakteri dapat mengalami kematian.Deinococcus radiodurans memiliki kemampuan untuk bertahan terhadap mekanisme perusakan materi genetik tersebut melalui sistem adaptasi dan adanya proses perbaikan rantai DNA yang sangat efisien.
3.6 Peranan Bakteri Dalam Kehidupan
3.6.1  Bakteri menguntungkan

a. Bakteri pengurai
Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan yang mati, serta sisa-sisa atau kotoran organisme. Bakteri tersebut menguraikan protein, karbohidrat dan senyawa organik lain menjadi CO2, gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana. Oleh karena itu keberadaan bakteri ini sangat berperan dalam mineralisasi di alam dan dengan cara ini bakteri membersihkan dunia dari sampah-sampah organik.

b.Bakteri nitrifikasi
Bakteri nitrifikasi adalah bakteri-bakteri tertentu yang mampu menyusun senyawa nitrat dari amoniak yang berlangsung secara aerob di dalam tanah. Nitrifikasi terdiri atas dua tahap yaitu:
• Oksidasi amoniak menjadi nitrit oleh bakteri nitrit. Proses ini dinamakan nitritasi.
• Oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitrat. Prosesnya dinamakan nitratasi.
Dalam bidang pertanian, nitrifikasi sangat menguntungkan karena menghasilkan senyawa yang diperlukan oleh tanaman yaitu nitrat. Tetapi sebaliknya di dalam air yang disediakan untuk sumber air minum, nitrat yang berlebihan tidak baik karena akan menyebabkan pertumbuhan ganggang di permukaan air menjadi berlimpah.

c. Bakteri nitrogen
Bakteri nitrogen adalah bakteri yang mampu mengikat nitrogen bebas dari udara dan mengubahnya menjadi suatu senyawa yang dapat diserap oleh tumbuhan. Karena kemampuannya mengikat nitrogen di udara, bakteri-bakteri tersebut berpengaruh terhadap nilai ekonomi tanah pertanian. Kelompok bakteri ini ada yang hidup bebas maupun simbiosis. Bakteri nitrogen yang hidup bebas yaitu Azotobacter chroococcum, Clostridium pasteurianum, dan Rhodospirillum rubrum. Bakteri nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan yaitu Rhizobium leguminosarum, yang hidup dalam akar membentuk nodul atau bintil-bintil akar. Tumbuhan yang bersimbiosis dengan Rhizobium banyak digunakan sebagai pupuk hijau seperti Crotalaria, Tephrosia, dan Indigofera. Akar tanaman polong-polongan tersebut menyediakan karbohidrat dan senyawa lain bagi bakteri melalui kemampuannya mengikat nitrogen bagi akar. Jika bakteri dipisahkan dari inangnya (akar), maka tidak dapat mengikat nitrogen sama sekali atau hanya dapat mengikat nitrogen sedikit sekali. Bintil-bintil akar melepaskan senyawa nitrogen organik ke dalam tanah tempat tanaman polong hidup. Dengan demikian terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah kesuburan tanah.

d.Bakteri usus
Bakteri Entamoeba coli hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah. Dalam organ pencernaan berbagai hewan ternak dan kuda, bakteri anaerobik membantu mencernakan selusosa rumput menjadi zat yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh dinding usus.

e. Bakteri penghasil antibiotic
Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain. Beberapa bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah:
• Bacillus brevis, menghasilkan terotrisin
• Bacillus subtilis, menghasilkan basitrasin
• Bacillus polymyxa, menghasilkan polimixin

3.6.2 Bakteri merugikan

a. Bakteri perusak makanan
Beberapa spesies pengurai tumbuh di dalam makanan. Mereka mengubah makanan dan mengeluarkan hasil metabolisme yang berupa toksin (racun). Racun tersebut berbahaya bagi kesehatan manusia. Contohnya:
• Clostridium botulinum, menghasilkan racun botulinin, seringkali terdapat pada makanan kalengan
• Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan asam bongkrek, terdapat pada tempe bongkrek
• Leuconostoc mesenteroides, penyebab pelendiran makanan

b. Bakteri denitrifikasi
Jika oksigen dalam tanah kurang maka akan berlangsung denitrifikasi, yaitu nitrat direduksi sehingga terbentuk nitrit dan akhirnya menjadi amoniak yang tidak dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan. Contoh bakteri yang menyebabkan denitrifikasi adalah Micrococcus denitrificans dan Pseudomonas denitrificans.

c. Bakteri patogen
Merupakan kelompok bakteri parasit yang menimbulkan penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan.

Bakteri penyebab penyakit pada manusia:

Bakteri penyebab penyakit pada hewan:

Bakteri penyebab penyakit pada tumbuhan:












BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Ø  Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal), prokariota/ tidak mengandung klorofil serta berukuran mikroskopik (sangat kecil).
Ø  Ciri ciri bakteri umumnya :
-          Uniseluler
-          Prokariotik
-          Tidak berklorofil
-          Parasit obligat
Ø  Alat gerak berupa flagel,bentuk bakteri terdiri atas kokus, basil dan spirilia.
Ø  Struktur tubuh meliputi : dinding sel, membrane plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan.
Ø  Reproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi bakteri secara seksual meliputi : transformasi, transduksi, konjugasi. Sedangkan yang aseksual berupa pembelahan biner.
Ø  Berdasarkan cara memperoleh nutrisi, bakteri dikelompokan menjadi dua bagian. Yaitu bakteri heterotof dan bakteri autrotof.
Ø  Habitat bakteri dapat berkembang biak dimana mana, sehingga disebut kosmopolit. Factor yang mempengaruhi perkembangbiakan bakteri yakni suhu, PH, konsentrasi garam, nutrisi, zat kimia, kelembapan dan cahaya.
Ø  Klasifikasi bakteri terbagi menjadi 7 ordo, yaitu
Pseudomonales,Chlamydobacteriales,Eubacteriales,Actinomycetes,Beggiatoales,Myxobacteriales dan Spirochaetales
Ø  Bakteri ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan bagi kehidupan baik manusia, tumbuhan, hewan dan lingkungan.
Bakteri yang menguntungkan seperti bakteri pengurai, bakteri nitrifikasi, bakteri nitrogen, bakteri usus, dan bakteri penghasil antibiotic. Sedangkan yang merugikan seperti bakteri parasit, denitrifikasi, dan perusak makanan.

4.2 Saran
          Dari pembahasan diatas, kita telah mempelajari bakteri ( schizophyta ) secara keseluruhan. Mulai dari anatomi serta perkembangbiakannya dalam kehidupan di bumi ini. Dengan penyusunan makalah ini semoga dapat mempermudah pendalaman materi kuliah botani tumbuhan rendah dalam klasifikasinya. Kritik dan saran yang membangun serta motivasi sangat kami harapkan untuk perbaikan tugas kuliah selanjutnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar