BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dunia tumbuhan dalam pengklasifikasian telah mengalami perkembangan yang
pesat.
Hal ini ditandai dengan ditaksirkannya jenis tumbuhan di alam semesta ini
kurang lebih 300.000 spesies dalam klasifikasinya dibagi-bagi lagi dalam takson
yang lebih rendah,yaitu:kelas,bangsa,suku,marga,dan jenis.Masing-masing diberi
nama sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam Kode Internasional
Tata Nama Tumbuhan.
Hakekat taksonomi tumbuhan adalah untuk mempermudah dalam pengelompokan
spesies tumbuhan yang beranekaragam agar mudah untuk mempelajarinya.Ahli
taksonomi tumbuhan menganut sistem filogenik yang membagi alam tumbuhan menjadi
5 divisi yaitu:
1. Tumbuhan belah(Schizophyta),meliputi kurang lebih 35.000 jenis tumbuhan
2. Tumbuhan talus (Thallophyta),meliputi kurang lebih 60.000 jenis tumbuhan
3. Tumbuhan lumut (Bryophyta),meliputi kurang lebih 25.000 jenis tumbuhan
4. Tumbuhan paku (Pteridophyta),meliputi kurang lebih 10.000 jenis tumbuhan
5. Tumbuhan biji(Spermathopyta),meliputi kurang lebih 170.000 jenistumbuhan
Divisi Tumbuhan belah merupakan tumbuhan yang paling primtif hal ini karena
tumbuhan tersebut membelah diri dengan membelah diri,tubuh hanya dengan sebuah
sel,protoplas belum terdiferensiasi dengan jelas,sehingga inti belum nampak
jelas/nyata, demikian pula dengan
plastidanya. Secara garis besar Schyzophyta dibedakan menjadi 2 kelas
yaitu
:
bakteri (Bacteria/schyzomycetes) dan Ganggangbiru,ganggang belah, atau ganggang lendir (Cyanophyceae,Schizophyceace atau
Myxophyceae)(Gembong,1981:3). Secara spesifikasi tumbuhan belah dibagi menjadi 7 ordo yaitu: Pseudomonales,
Chlamydobacteriales, Eubacteriales, Actinomycetes, Beggiatoales,
Myxobacteriales, dan Spirochaetales.
Pada pembahasan
ini kami akan membahas tentang tumbuhan belah ( Devisi schyzophyta ) atau
bakteri. Dimana kita dapat memahami materi ini dengan seksama.
1.2
Rumusan Masalah
Dari pemaparan diatas, dapat diambil beberapa
rumusan masalah.Meliputi :
1.
Bagaimanakah pengertian, ciri ciri dan struktur
bakteri ?
2.
Bagaimanakah distribusi pada bakteri ?
3.
Bagaimanakah habitat pada bakteri ?
4.
Bagaimanakah klasifikasi pada bakteri ?
5.
Bagaimanakah pengaruh lingkungan terhadap
bakteri ?
6.
Bagaimanakah peranan bakteri dalam kehidupan ?
1.3
Tujuan masalah
Tujuan dari pembahasan dari rumusan masalah
tersebut, meliputi :
1.
Memahami pengertian, ciri ciri dan struktur
bakteri
2.
Memahami distribusi pada bakteri
3.
Memahami habitat pada bakteri
4.
Memahami klasifikasi pada bakteri
5.
Memahami pengaruh lingkungan terhadap bakteri
6.
Memahami peranan bakteri dalam kehidupan
BAB II
LANDASAN TEORI
Nama bakteri itu berasal dari kata “bakterion”
(bahasa Yunani) yang berarti tongkat atau batang. Sekarang nama itu dipakai
untuk menyebut sekelompok mikroorganisme yang bersel satu, tidak berklorofil
(meskipun ada kecualinya), berkembangbiak dengan pembelahan diri, serta
demikian kecilnya sehingga hanya tampak dengan mikroskop.
Bakteri merupakan mikroorganisme ubikuotus,
yang berarti melimpah dan banyak ditemukan di hampir semua tempat.Habitatnya sangat
beragam; lingkungan perairan, tanah, udara, permukaan daun, dan bahkan dapat
ditemukan di dalam organisme hidup. Diperkirakan total jumlah sel
mikroorganisme yang mendiami muka bumi ini adalah 5x1030.
Bakteri merupakankelompok mahluk hidup bersel
tunggal yang hubungan kekerabatannya dengan mahluk hidup lainnya masih diliputi
kegelapan.Mereka dimasukkan dalam golongan jasad renik atau mikroba, mengingat
tubuhnya yang amat kecil sehingga tak dapat terlihat dengan bungil mata.
Studi tentang bakteri mulai berkembang setelah
di temukan mikroskop oleh Anthonie Van Leeuwenhoek menjelang berakhirnya abad
ke-17.bakteri untuk pertama kali dilihat oleh Leeu tokoh terkemuka seperti
Pasterur, Davaine, Koch, Winogradsky, dan lain-lain. Akhirnya berkembang ilmu
tentang jasas renik, yaitu mikrobiologi yang dalam abad ke-20 ini telah
terpecah-pecah lagi menjadi mikrobiologi industri, mikrobiologi tanah, bahkan
khusus mengenai bakteri kita kenal pula sekarang cabang ilmu pengetahuan yang
diberi nama bakteriologi.
Berdasarkan bentuk morfologinya, maka bakteri
dapat dibagi atas tiga golongan, yaitu golongan basil, golongan kokus, dan
golongan spiril.
Basil (Dari bacillus) berbentuk serupa tonkgat
pendek slindris.Sebagian besar bakteri berupa basil. Basil dapat
bergandengan-gandengan panjnag, bergandengan dua-dua, atau terlepas satu sama
lain.
Kokus (dari cocus) adalah bakteri yang
bentuknya berupa bola-bola keci.Sedangkan spiril (dari spillium) ialah bakteri
yang bengkok atau berbengkonk-bengkok serupa spiral.
Tubuh bakteri yang terdiri atas sebuah sel saja
itu mempunyai bentuk yang beraneka ragam.Ada yang berbentuk peluru atau
bola.Seperti batang, bengkok seperti koma atau sekrup, ada yang seperti spiral.
Ukuran tubuhnya hanya mencapai beberapa mikron (mikron μ = 0.001 mm). Paling
besar sekitar 100 μ, hingga hampir terlihat dengan mata bungil tetapi adapula
yang kuran dari 1 μ yang terkecil kira-kira 0.1 μ. Bukti-bukti menunjukkan
bahwa ada bakteri dengan ukuran tubuh kurang dari itu yang tidak lagi dapat
dilihat dengan mikroskop biasa, tetapi memerlukan mikroskop elektron untuk
dapat menyidiknya.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian, Ciri Ciri dan Struktur Bakteri
3.1.1 Pengertian Bakteri
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak
jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain . Bakteri
memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada
tempat-tempat yang ekstrim.
Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula
yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk
hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta
umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik (mikroskopis).
Berhubung
ukuran tubuhnya yang amat kecil itu dapat dimengerti mengapa struktur bakteri
tidak mudah untuk ditentukan.Tubuh yang berupa sel tunggal itu mempunyai
dinding sel yang jelas.Dinding sel tidak mengandung selulosa, tetapi tersusun
atas semiselulosa dan senyawa semacam pektin yang mengandung N dan lebih
mendekati dinding sel hewan daripada dinding sel tumbuhan umumnya.Adanya
selulosa dalam dinding selnya hanya merupakan perkecualian.Dinding itu dilapisi
selaput serupa gelatin, yang menyebabkan dinding sel itu dalam larutan air
menjadi berlendi.Seperti dinding pada ganggang biru. Mereka ada di mana-mana mulai dari tanah, di air, di organisme lain, dan
juga berada di lingkungan yang ramah maupun yang ekstrim.
Dalam tumbuh kembang bakteri baik melalui peningkatan jumlah maupun
penambahan jumlah sel sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni seperti
pH, suhu temperatur, kandungan garam, sumber nutrisi, zat kimia dan zat sisa
metabolisme.
3.1.2 Ciri Ciri
Bakteri
Bakteri
memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :
1.
Organisme uniseluler ( bersel satu )
2 . Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3. Umumnya tidak memiliki klorofil
4. Memiliki
ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran
rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6. Hidup bebas atau parasite.
7. Yang hidup
di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding
selnya tidak mengandung peptidoglikan
8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai
lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan.
Bakteri umumnya dapat bergerak dengan bantuan alat gerak yang ada pada
tubuhnya menuju tempat-tempat yang mengungtungkan dan menghidnari tempat-tempat
yagn merugikan.
Alat gerak pada bakteri berupa
flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang
menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan bakteri bergerak menuju
kondisi lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang
merugikan bagi kehidupannya. Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada
bakteri dan letak yang berbeda-beda pula. Adapun jenis-jenis bakteri berdasarkan alat gerak yaitu .
1. Atrik (bakteri yang tidak mempunyai alat gerak).
2. Monotrik (Bakteri yang mempunyai satu flagel/ alat gerak pada salah satu
ujung tubuhnya)
3. Lofotrik (bakteri yang memiliki sejumlah flagel/alat gerak pada ujung
tubuhbakteri)
4. Amfitrik (bakteri yang mempunyai sejumlah flagel/alat gerak pada kedua ujungnya)
5. Peritrik (bakteri yang mempunyai flagel/alat gerak pada seluruh permukaan tubuhnya.
4. Amfitrik (bakteri yang mempunyai sejumlah flagel/alat gerak pada kedua ujungnya)
5. Peritrik (bakteri yang mempunyai flagel/alat gerak pada seluruh permukaan tubuhnya.
Gambar 3.1 Alat gerak bakteri
3.1.3 Struktur dan bentuk Bakteri
Struktur bakteri terbagi
menjadi dua yaitu:
1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri), Meliputi: dinding
sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan
2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu), Meliputi
kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
3.1.3.1 Struktur dasar sel bakteri
Gambar 3.2
Struktur dasar sel bakteri
1. Dinding sel
tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan
peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila
peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
2. Membran
plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan
fosfolipid dan protein.
3. Sitoplasma
adalah cairan sel.
4. Ribosom
adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA.
5. Granula penyimpanan, karena bakteri
menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.
Gambar 3.3 Granula
3.1.3.2
Struktur tambahan bakteri :
1.
Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis
bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya
tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas
polisakarida dan air.
2.
Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang
menonjol dari dinding sel.
3.
Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol
dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan
berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada
bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek
dari pada pilus.
Gambar 3.4 struktur bakteri
4.
Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan
mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis.
Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
5.
Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.
6.
Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram
positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi
kehidupan bakteri.
Gambar 3.5 Endospora bakteri
Endospora
mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom.Dinding endospora
yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap
kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan
menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.
3.1.3.3
Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas
bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat
bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.Berbagai macam bentuk
bakteri :
a)
Bakteri
Kokus :
Gambar
3.6 Bentuk bakteri kokus
a.
Monokokus yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal
b. Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan
c. Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
d. Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus
e. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai.
f. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur
b. Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan
c. Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
d. Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus
e. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai.
f. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur
b)
Bakteri
Basil :
a. Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal
b. Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan
c. Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan
membentuk rantai.
Gambar
3.4 Bentuk Basil
c)
Bakteri
Spirilia :
Gambar
3.5 Bentuk spirilia
a.
Spiral yaitu bentuk sel bergelombang
b.
Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup
c.
Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma
3.2 Distribusi Bakteri
3.2.1
Reproduksi Bakteri
Bakteri
tidak mengalami mitosis dan meiosis. Hal ini merupakan perbedaan penting antara
bakteri (prokariot) dengan sel eukariot. Reproduksi. Bakteri mengadakan
pembiakan dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan seksual. Pembiakan secara
aseksual dilakukan dengan pembelahan,sedangkan pembiakan seksual dilakukan
dengan cara transformasi, transduksi , dan konjugasi. Namun, proses pembiakan
cara seksual berbeda dengan eukariota lainnya. Sebab, dalam proses pembiakan
tersebut tidak ada penyatuan inti sel sebagaimana biasanya pada eukarion, yang
terjadi hanya berupa pertukaran materi genetika (rekombinasi genetik). Berikut
ini beberapa cara pembiakan bakteri dengan cara rekombinasi genetik dan
membelah diri.
a.
Rekombinasi Genetik
Adalah pemindahan secara langsung bahan genetic (DNA) di
antara dua sel bakteri melalui proses berikut:
1.
Transformasi
Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA
dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri yang lain. Pada proses transformasi
tersebut ADN bebas sel bakteri donor akan mengganti sebagian dari sel bakteri
penerima, tetapi tidak terjadi melalui kontak langsung. Cara transformasi ini
hanya terjadi pada beberapa spesies saja, . Contohnya : Streptococcus
pnemoniaeu, Haemophillus, Bacillus, Neisseria, dan Pseudomonas. Diguga
transformasi ini merupakan cara bakteri menularkan sifatnya ke bakteri lain.
Gambar
3.6 Transformasi bakteri
2. Transduksi
Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke
bakteri lain dengan perantaraan virus. Selama transduksi, kepingan ganda ADN
dipisahkan dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima oleh bakteriofage
(virus bakteri). Bila virus – virus baru sudah terbentuk dan akhirnya
menyebabkan lisis pada bakteri, bakteriofage yang nonvirulen (menimbulakan
respon lisogen) memindahkan ADN dan bersatu dengan ADN inangnya, Virus dapat
menyambungkan materi genetiknya ke DNA bakteri dan membentuk profag. Ketika
terbentuk virus baru, di dalam DNA virus sering terbawa sepenggal DNA bakteri
yang diinfeksinya. Virus yang terbentuk memiliki dua macam DNA yang dikenal
dengan partikel transduksi (transducing particle). Proses inilah yang dinamakan
Transduksi. Cara ini dikemukakan oleh Norton Zinder dan Jashua Lederberg pada
tahun 1952.
Gambar
3.7 Transduksi bakteri
3.
Konjugasi
Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri (+ dan –) dengan
membentuk jembatan untuk pemindahan materi genetik. Artinya, terjadi transfer
ADN dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima melalui ujung pilus. Ujung
pilus akan melekat pada sel peneima dan ADN dipindahkan melalui pilus tersebut.
Kemampuan sel donor memindahkan ADN dikontrol oleh faktor pemindahan ( transfer
faktor = faktor F )
Gambar
3.8 konjugasi bakteri
b. Pembelahan Biner
Pada pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama
dengan sifat sel induknya. Pembelahan biner mirip mitosis pada sel eukariot.
Badanya, pembelahan biner pada sel bakteri tidak melibatkan serabut spindle dan
kromosom. Pembelahan Biner dapat dibagi atas tiga fase, yaitu sebagai berikut:
1. Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh
tegak lurus.
2. Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding
melintang.
3. Fase ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada
bakteri yang segera berpisah dan terlepas sama sekali. Sebaliknya, ada pula
bakteri yang tetap bergandengan setelah pembelahan, bakteri demikian merupakan
bentuk koloni.
Gambar 3.9 pembelahan biner
Pada keadaan normal bakteri dapat mengadakan pembelahan
setiap 20 menit sekali. Jika pembelahan berlangsung satu jam, maka akan
dihasilkan delapan anakan sel. Tetapi pembelahan bakteri mempunyai faktor
pembatas misalnya kekurangan makanan, suhu tidak sesuai, hasil eksresi yang
meracuni bakteri, dan adanya organisme pemangsa bakteri. Jika hal ini tidak
terjadi, maka bumi akan dipenuhi bakteri.
3.2.2 Penggolongan Bakteri
Berdasarkan
cara memperoleh nutrisi, bakteri dikelompokan menjadi bakteri heterotof dan
bakteri autotrof.
a.
Bakteri Heterotrof
Bakteri
yang membutuhkan sumber karbon dari senyawa organic atau bakteri yang tidak
mampu membuat makanan sendiri.Bakteri heterotroph dapat dibedakan menjadi
bakteri parasite, saprofit, dan pathogen.
Bakteri parasite merupakan bakteri
yang bersifat merugikan karena mengambil nuttrisi langsung dari makhluk hidup
yang ditempatinya ( inang ).Contohnya : Rickettsiae yang menyerang manusia
(penyakit tifus ).
Bakteri saprofit adalah bakteri yang
memperoleh nutrisi berupa zat organic dari organisme mati atau organisme yang
telah mengalami proses penguraian.
Bakteri parasit, yaitu bakteri yang hidupnya tergantung pada
makhluk hidup lain, umumnya bersifat patogen (menimbulkan penyakit).
b.
Bakteri Autotrof
Bakteri yang mampu mengubah bahan
anorganik menjadi organic atau mampu membuat makanan sendiri.Untuk membuat
makanan bakteri membutuhkan energy. Terbagi menjadi 2 yaitu :
·
Bakteri
fotoautotrof, dari cahaya . contohnya: bakteri ungu, bakteri hijau
·
Bakteri
kemoautotrof, dari senyawa anorganik. contohnya: bakteri S, bakteri nitrat,
bakteri nitrit
Berdasarkan cara mendapatkan oksigen, dibedakan menjadi dua
golongan yaitu:
1. Bakteri aerob, bakteri yang memerlukan oksigen untuk hidupnya.
Contohnya: bakteri nitrit (Nitrosomonas, Nitrococcus) dan bakteri nitrat
(Nitrobacter)
2. Bakteri anaerob, bakteri yang tidak memerlukan oksigen dalam
hidupnya. Contohnya: Clostridium tetani, Clostridium desulfuricans
3.2.3 Pembentukan Spora
Dalam keadaan yang kurang menguntungkan, sel-sel bakteri
membentuk badan-badan untuk dapat melewati kala buruk tadi.
Protoplasma yang berada didalamnya berkontraksi mengadakan badan yang bulat dengan dinding baru.
Badan ini disebut spora, lebih tepatnya lagi endospora, karena terbentuk dari
sel yang lama.spora tidak dapat bergerak aktif. Spora bakteri tidak dapat
dipandang sebagai alat reproduksi, tetapi sebagai badan untuk mepertahankan
diri menghadapi keadaan yang tidak menguntungkan, misalnya kekeringan, suhu
yang tinggi atau amat rendah, zat-zat kimia yang bersifat sebagai disinfektan.
Spora bakteri tertentu dapat bertahan selama 16 jam dalam air mendidih. Bila
keadan kembali kembali seperti biasa, spora akan tumbuh menjadi sel biasa.
Dengan cara dinding spora dilepaskan, protoplasma tumbuh
sampai ukuran bakteri yang normal dan membentuk dinding sel yang baru. Dari
satu spora hanya terbentuk satu sel kembali.
3.3
Habitat pada Bakteri
Bakteri dapat ditemukan dimana-mana,
dalam tanah, air, sisa-sisa pembusukan mahluk hidu,dalam tubuh mahluk hidup,
bahkan pada debu yang ada diatmosfer dapat m,enjadisubstratnya. Tubuh yang
kecil, kemampuan berkembang biak yang cepat dan beranekaragam, kemampuan
mempertahankan diri dalam berbagai keadaan termasuk keadaan yang tidak menguntungkan,
menyebabkan luasnya distribusi bakteri. Didarat, laut, ngarai dan pegunungan,
didaerah tropika, maupun daerah iklim dingin terdapat bakteri.Sehingga bakteri juga
disebut kosmopolit.Namun demikian pertumbuhan bakteri dapat terkendali karena pertumbuhan
bakteri juga dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Faktor–faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan bakteri atau kondisi untuk pertumbuhan optimum adalah :
1.Suhu
2.Derajat keasaman atau pH
3.Konsentrasi garam
4.Sumber nutrisi
5.Zat-zat sisa metabolisme
6. Zat kimia
Hal tersebut diatas bervariasi
menurut spesies bakterinya.
3.4 Klasifikasi Bakteri
Divisi : Schizophyta
Kelas : Schizomycetes
Terdiri dari beberapa ordo yaitu :
a. Ordo Psudomonadales
ciri – ciri :
Sel beberbentuk batang lurus atau spiral
Mengendung pigmen fotosintetik yang berwarna hijau
Bergerak dengan flagel yang polar
Terdiri dari beberapa famili yaitu :
1. famili :Thiohodacae
Kelompok bakteri yang dapat
melakukan fotosintesis, karena mempunyaisistem pigmen bakterioklorofil dan
karetenoid. Contoh bakteri :Thiodictyonelegans, Thiocapsa floridana,
Thiosarcina rosea, Thiospirillum sanguineum
2. famili :Nitrobacteraceae
Bakteri yang tergolong kemoautrotof
dan memperoleh energi untukproses asimilasi dari oksidasi metan. Contoh :Nitrosomonas
europaea,Nitrosococus nitrosus, Nitrobacter agile.
3. famili :Methanomonadaceae
Bakteri yang tergolong kemoautrotof
dan memperoleh energi untukproses asimilasi dari oksidasi metan, karbon
monoksida, hidrogen. Contoh :Methanomonas methanica, Hydrogenomonas flava,
Carboxydomonasoligocarbophila.
4. famili :Thiobactericeae
Disebut juga dengan bakteri
belerang, hal ini dikarenakan memperolehenergi dengan oksidasi dengan senyawa
belerang dan dalam plasma terdapat belerang bebas dalam bentuk butir-butir atau
kristal. Contoh :Thiobacllus thioparus, Thiobacterium cristalliferum,
Thiospora bipunctata
5. famili :Psudomonadaceae
Bakteri yang heterotrof, sel-selnya
bersifat oksidatif atau kadang-kadangfermentatif.Contoh :Psudomonas
solanacearum, Psudomonas malvacearum,Psudomonas denitrificans
6. famili :Spirillaceae
Bakteri bebrbentuk koma hingga
spiral.Contoh :Vibrio comma,Desulfovibrio desulfuricans, Spirillum minus,
Spirillum lipoferum
b. ordo Chlamydobacteriales
ciri – ciri :
sel-sel berderet membentuk koloni
didalam penyelubung koloni terdapat senyawa besi
ordoChlamydobacteriales terdiri dari beberapa famili yaitu :
1. famili :Clamydobacteriaceae
Bakteri berbentuk benang, dapat
membentuk sel kembara,mengandung senyawa besi sehingga disebut bakteri
besi.Contoh :Spaerotilusnatans, Spaerotilus dichotomus, Lepthotrix
ochracea
2. famili :Crenotrichaceae
Bakteri berbentuk benang, tidak
membentuk sel kembara, dan bergerakaktif.Contoh :Crenotrix polyspora
c. ordo Eubacteriales
ciri-ciri :
sel bebrbentuk bulat dan bergerak dengan flagel yang peritrik
koloni berupa rantai atau terpisah-pisah
ordoEubacteriales terdiri dari famili sbb :
1. famili :Azotobacteraceae
Hidup bebas dalam tanah, penambat
N2.contoh :Azotobacterchroococcum, Azotobacter indicus, Azotobacter
agilis
2. famili :Rhizobiaceae
Bersimbiosis dengan Leguminosae sehingga
terbentuk bintil pada akar,penambat N2.contoh :Rhizobium leguminosarum,
Rhizobium japonicum,Rhizobium phaseoli, agrobacterium tumefaciens
3. famili :Enterobactericeae
Hidup bersifat patogen, terdapat
pada saluran pernafasa, salurankencing pada vertebrata dan hidup bebas,
menimbulkan fermentasi anaerob pada glukosa.Contoh :Eschericia coli,
Salmonella thyposa, Shigella dysenteriae
4. famili :Micrococcaceae, Contoh : Sarcina lutea,
Sarcina aurantiaca,
Micrococus denitrificans, Stapylocus aureus
5. famili :Neisseriaceae, Contoh : Neiseria gonorrhoeae,
Neiseria
meningtidis, Veillonella parvula
6. famili :Lactobacillaceae , Contoh : Lactobacillus
caucasicus,
Streptococus pyogens, Diplococcus pneumoniae
7. famili :Bacillaceae, Contoh : Bacillus subtilis,
Bacillus anthracis, Bacillus
polymixa, Clostridium pasteurianum
d. ordo Actinomycetales
Ciri-ciri :
sel memanjang dan hampir mirip hifa jamur
ordoActinomycetales terbagi menjadi beberapa famili, antara
lain :
1. famili :Mycobacteriaceae
Sel tidak membentuk miselium, Contoh
:Mycobacterium tuberculosis,Mycobacterium leprae
2. famili :Actinomycetaceae
Sel membentuk miselium dan spora
terbentuk dalam fragmen miselium.Contoh :Actinomyces bovis
3. famili :Streptomycetaceae
Sel membentuk miselium.Contoh
:Streptomyces aureofaciens,Streptomyces griseus, Streptomyces fradiae,
Streptomyces rimosus,Streptomyces venezuelae
e. ordo Beggiatoales
Ciri-ciri :
sel bebrbentuk kokus
terdapat butir-butir belerang dipermukaaan atau dalam sel
tidak mempunyai flagel
ordoBeggiatoales
terdapat famili Begggiatoaceae,Contoh : Beggiatoa alba,Beggia
gigantea, Thiospirillopsis floridana, Thiothrix nivea
f. ordo Myxobacteriales
(bakteri lendir)
Ciri-ciri :
sel bebrbentuk batang
dapat membentuk tubuh buah
membentuk koloni tampak seperti lendir
ordoMyxobacteriales terbagi menjadi beberapa famili, antara
lain :
1. famili :Cryptophagaceae
Sel tidak membentuk tubuh buah,
dapat membentuk zat warna tertentu.Contoh :Cytophaga lutea ( zat warna
kuning), Cytophaga rubra (membentuk zat warna merah jambu)
2. famili :Myxococcaceae
Membentuk mikrosista (sel
istirahat), menghasilkan tubuh buah.Contoh :Myxococcus virescens (tubuh
buah berwarna kuning kehijauan), Sporocytophaga myxococcoides (sel
menyerupai Myxococcus).
g. Ordo Spirochaetales
(bakteri spiral)
Ciri-ciri :
sel bebrbentuk spiral dengan ukuran panjang 6-500μ
Ordo Spirochaetales terbagi menjadi beberapa famili :
1. famili :Spirochaetaceae
Sel berukuran 30-500μ, sel mempunyai
protoplasma, habitat di air tawaryang menggenang, air laut dan hidup dalam alat
pencernaan makanan jenis kerang. Contoh :Spirochaeta plicatilis, Cristispira
balbianii (parasit pada ikan).
2. famili :Treponemataceae
Panjang tubuh 4-16 μ, pembelahan
belum sempurna.Contoh :Treponema pallidum (patogen pada manusia penyebab
peyakit sifilis), Treponema pertenue, Borrelia anserina (patogen pada
burung).
3.5 Pengaruh Lingkungan Terhadap Bakteri
Kondisi lingkungan yang mendukung dapat memacu
pertumbuhan dan reproduksi
bakteri.Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
reproduksi bakteri adalah suhu, kelembapan, dan cahaya. Secara umum, terdapat beberapa alat yang
dapat digunakan untuk melakukan pengamatan sel bakteri terhadap berbagai
parameter tersebut, seperti mikroskop optikal,
mikroskop elektron, dan atomic force microscope (AFM)
Suhu
Suhu berperan
penting dalam mengatur jalannya reaksi metabolisme bagi semua
makhluk hidup. Khususnya bagi bakteri, suhu lingkungan yang berada lebih tinggi
dari suhu yang dapat ditoleransi akan menyebabkan denaturasi protein dan komponen sel esensial
lainnya sehingga sel akan mati. Demikian pula bila suhu lingkungannya berada di
bawah batas toleransi, membran sitoplasma tidak akan
berwujud cair sehingga transportasi nutrisi akan terhambat
dan proses kehidupan sel akan terhenti. Berdasarkan kisaran suhu aktivitasnya,
bakteri dibagi menjadi 4 golongan:
- Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0°– 30 °C, dengan suhu optimum 15 °C.
- Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15° – 55 °C, dengan suhu optimum 25° – 40 °C.
- Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40° – 75 °C, dengan suhu optimum 50 - 65 °C
- Bakteri hipertermofil, yaitu bakteri yang hidup pada kisaran suhu 65 - 114 °C, dengan suhu optimum 88 °C.
Kelembaban
relatif
Pada umumnya bakteri memerlukan kelembaban relatif (relative
humidity, RH) yang cukup tinggi, kira-kira 85%.Kelembaban relatif dapat
didefinisikan sebagai kandungan air yang terdapat di udara.Pengurangan kadar
air dari protoplasma menyebabkan
kegiatan metabolisme terhenti,
misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan. Sebagai contoh, bakteri Escherichia coliakan mengalami
penurunan daya tahan dan elastisitas dinding selnya saat RH lingkungan kurang
dari 84%.Bakteri gram positif cenderung hidup pada kelembaban udara yang lebih
tinggi dibandingkan dengan bakteri gram negatif terkait dengan perubahan struktur
membran selnya yang mengandung lipid bilayer.
Cahaya
Cahaya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan bakteri. Secara umum, bakteri dan mikroorganisme lainnya dapat
hidup dengan baik pada paparan cahaya normal. Akan tetapi, paparan cahaya
dengan intensitas sinar
ultraviolet (UV) tinggi dapat berakibat fatal bagi
pertumbuhan bakteri.] Teknik
penggunaan sinar UV, sinar x, dan sinar
gamma
untuk mensterilkan suatu lingkungan dari bakteri dan mikroorganisme lainnya
dikenal dengan teknik iradiasi yang mulai
berkembang sejak awal abad ke-20.Metode ini telah diaplikasikan secara luas
untuk berbagai keperluan, terutama pada sterilisasi makanan untuk meningkatkan
masa simpan dan daya tahan. Beberapa contoh bakteri patogen yang mampu dihambat
ataupun dihilangkan antara lainEscherichia coli 0157:H7 and Salmonella.
Radiasi
Radiasi pada kekuatan
tertentu dapat menyebabkan kelainan dan bahkan dapat bersifat letal bagi makhluk hidup, terutama
bakteri.Sebagai contoh pada manusia, radiasi dapat
menyebabkan penyakit hatiakut, katarak, hipertensi, dan bahkan kanker.Akan tetapi, terdapat kelompok bakteri
tertentu yang mampu bertahan dari paparan radiasi yang sangat tinggi, bahkan
ratusan kali lebih besar dari daya tahan manusia tehadap radiasi, yaitu
kelompok Deinococcaceae. Sebagai
perbandingan, manusia pada umumnya tidak dapat bertahan pada paparan radiasi
lebih dari 10 Gray (Gy, 1 Gy =
100 rad), sedangkan bakteri yang termasuk dalam kelompok ini dapat bertahan
hingga 5.000 Gy.
Pada umumnya, paparan energi radiasi dapat
menyebabkan mutasi gen dan
putusnya rantai DNA.Apabila terjadi
pada intensitas yang tinggi, bakteri dapat mengalami kematian.Deinococcus radiodurans memiliki
kemampuan untuk bertahan terhadap mekanisme perusakan materi genetik tersebut melalui sistem adaptasi dan adanya
proses perbaikan rantai DNA yang sangat efisien.
3.6 Peranan
Bakteri Dalam Kehidupan
3.6.1 Bakteri menguntungkan
a. Bakteri pengurai
Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan yang mati,
serta sisa-sisa atau kotoran organisme. Bakteri tersebut menguraikan protein,
karbohidrat dan senyawa organik lain menjadi CO2, gas amoniak, dan
senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana. Oleh karena itu keberadaan bakteri
ini sangat berperan dalam mineralisasi di alam dan dengan cara ini bakteri
membersihkan dunia dari sampah-sampah organik.
b.Bakteri
nitrifikasi
Bakteri nitrifikasi adalah bakteri-bakteri tertentu yang
mampu menyusun senyawa nitrat dari amoniak yang berlangsung secara aerob di
dalam tanah. Nitrifikasi terdiri atas dua tahap yaitu:
• Oksidasi amoniak menjadi nitrit oleh bakteri nitrit. Proses
ini dinamakan nitritasi.
• Oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri
nitrat. Prosesnya dinamakan nitratasi.
Dalam bidang pertanian, nitrifikasi sangat menguntungkan
karena menghasilkan senyawa yang diperlukan oleh tanaman yaitu nitrat. Tetapi
sebaliknya di dalam air yang disediakan untuk sumber air minum, nitrat yang
berlebihan tidak baik karena akan menyebabkan pertumbuhan ganggang di permukaan
air menjadi berlimpah.
c. Bakteri nitrogen
c. Bakteri nitrogen
Bakteri nitrogen adalah bakteri yang mampu mengikat nitrogen
bebas dari udara dan mengubahnya menjadi suatu senyawa yang dapat diserap oleh
tumbuhan. Karena kemampuannya mengikat nitrogen di udara, bakteri-bakteri
tersebut berpengaruh terhadap nilai ekonomi tanah pertanian. Kelompok bakteri
ini ada yang hidup bebas maupun simbiosis. Bakteri nitrogen yang hidup bebas
yaitu Azotobacter chroococcum, Clostridium pasteurianum, dan Rhodospirillum
rubrum. Bakteri nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan
yaitu Rhizobium leguminosarum, yang hidup dalam akar membentuk nodul atau
bintil-bintil akar. Tumbuhan yang bersimbiosis dengan Rhizobium banyak
digunakan sebagai pupuk hijau seperti Crotalaria, Tephrosia, dan Indigofera.
Akar tanaman polong-polongan tersebut menyediakan karbohidrat dan senyawa lain
bagi bakteri melalui kemampuannya mengikat nitrogen bagi akar. Jika bakteri
dipisahkan dari inangnya (akar), maka tidak dapat mengikat nitrogen sama sekali
atau hanya dapat mengikat nitrogen sedikit sekali. Bintil-bintil akar
melepaskan senyawa nitrogen organik ke dalam tanah tempat tanaman polong hidup.
Dengan demikian terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah kesuburan
tanah.
d.Bakteri usus
Bakteri Entamoeba coli hidup di kolon (usus besar) manusia,
berfungsi membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12,
dan vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah. Dalam organ pencernaan
berbagai hewan ternak dan kuda, bakteri anaerobik membantu mencernakan selusosa
rumput menjadi zat yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh dinding
usus.
e. Bakteri
penghasil antibiotic
Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme
dan mempunyai daya hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain. Beberapa
bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah:
• Bacillus brevis, menghasilkan terotrisin
• Bacillus subtilis, menghasilkan basitrasin
• Bacillus polymyxa, menghasilkan polimixin
3.6.2 Bakteri merugikan
a. Bakteri
perusak makanan
Beberapa spesies pengurai tumbuh di dalam makanan. Mereka
mengubah makanan dan mengeluarkan hasil metabolisme yang berupa toksin (racun).
Racun tersebut berbahaya bagi kesehatan manusia. Contohnya:
• Clostridium botulinum, menghasilkan racun botulinin,
seringkali terdapat pada makanan kalengan
• Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan asam bongkrek,
terdapat pada tempe bongkrek
• Leuconostoc mesenteroides, penyebab pelendiran makanan
b. Bakteri
denitrifikasi
Jika oksigen dalam tanah kurang maka akan berlangsung
denitrifikasi, yaitu nitrat direduksi sehingga terbentuk nitrit dan akhirnya
menjadi amoniak yang tidak dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan. Contoh bakteri
yang menyebabkan denitrifikasi adalah Micrococcus denitrificans dan Pseudomonas
denitrificans.
c. Bakteri
patogen
Merupakan kelompok bakteri parasit yang menimbulkan penyakit
pada manusia, hewan dan tumbuhan.
Bakteri
penyebab penyakit pada manusia:
Bakteri
penyebab penyakit pada hewan:
Bakteri penyebab penyakit pada
tumbuhan:
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Ø Bakteri adalah
suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas dibandingkan
dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme
uniseluler (bersel tunggal), prokariota/ tidak mengandung klorofil serta
berukuran mikroskopik (sangat kecil).
Ø Ciri ciri
bakteri umumnya :
-
Uniseluler
-
Prokariotik
-
Tidak berklorofil
-
Parasit obligat
Ø Alat gerak
berupa flagel,bentuk bakteri terdiri atas kokus, basil dan spirilia.
Ø Struktur tubuh
meliputi : dinding sel, membrane plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula
penyimpanan.
Ø Reproduksi
secara seksual dan aseksual. Reproduksi bakteri secara seksual meliputi :
transformasi, transduksi, konjugasi. Sedangkan yang aseksual berupa pembelahan
biner.
Ø Berdasarkan
cara memperoleh nutrisi, bakteri dikelompokan menjadi dua bagian. Yaitu bakteri
heterotof dan bakteri autrotof.
Ø Habitat bakteri
dapat berkembang biak dimana mana, sehingga disebut kosmopolit. Factor yang
mempengaruhi perkembangbiakan bakteri yakni suhu, PH, konsentrasi garam,
nutrisi, zat kimia, kelembapan dan cahaya.
Ø Klasifikasi
bakteri terbagi menjadi 7 ordo, yaitu
Pseudomonales,Chlamydobacteriales,Eubacteriales,Actinomycetes,Beggiatoales,Myxobacteriales
dan Spirochaetales
Ø
Bakteri
ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan bagi kehidupan baik manusia,
tumbuhan, hewan dan lingkungan.
Bakteri yang menguntungkan seperti bakteri pengurai, bakteri
nitrifikasi, bakteri nitrogen, bakteri usus, dan bakteri penghasil antibiotic.
Sedangkan yang merugikan seperti bakteri parasit, denitrifikasi, dan perusak
makanan.
4.2 Saran
Dari
pembahasan diatas, kita telah mempelajari bakteri ( schizophyta ) secara keseluruhan.
Mulai dari anatomi serta perkembangbiakannya dalam kehidupan di bumi ini.
Dengan penyusunan makalah ini semoga dapat mempermudah pendalaman materi kuliah
botani tumbuhan rendah dalam klasifikasinya. Kritik dan saran yang membangun
serta motivasi sangat kami harapkan untuk perbaikan tugas kuliah selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar